Jumat, 29 April 2016

Pengertian Break Even Point dan Analisis Sumber Penggunaan Dana

ANALISIS IMPAS

Titik  impas (Break  Even  Point)  adalah  suatu  keadaan  dimana  suatu  perusahaan

dalam kondisi tidak mendapatkan laba atau menderita rugi. Kondisi ini biasa dinyatakan

sebagai :

·      Total penjualan sama besar dengan total biaya atas penjualan tersebut.
·      Laba perusahaan sama dengan nol.

Kondisi ini sangat penting untuk diketahui perusahaan. Mengingat,dengan mengetahui titik impas perusahaan bisa merencanakan operasinya dengan baik atau bahkan untuk tidak meneruskan operasinya.


Manfaat atau Kegunaan Analisis Break Even Point (BEP)

Analisis break even point dapat digunakan untuk membantu menetapkan sasaran atau tujuan perusahaan, kegunaannya antara lain :

  1. Sebagai dasar/landasan merencanakan kegiatan operasional dalam usaha laba tertentu. Dan dapat digunakan untuk perencanaan laba/pofit planning.

  1. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan operasi yang sedang berjalan, yaitu untuk alat mencocokan antara realisasi biaya dengan angka-angka dalam perhitungan break even point sebagai pengendalian atau controlling.

  1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual yaitu setelah diketahui hasil perhitungan menurut analisa break even point dan laba yang ditargetkan.

  1. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputasan yang harus dilakukan seorang manager, misalnya seorang manager akan mengambil suatu keputusan tertentu terlebih dahulu menanyakan titik break even point.


Break Even Point (BEP)

a.      Pendekatan Persamaan

Seperti pada artian titik impas bahwa :

          Perusahaan tidak memperoleh laba atau menderita rugi

          Total penjualan sama dengan total biaya

          Laba sama dengan nol

Maka persamaan titik impas bias disajikan sebagai berikut:

Penjualan = Total Biaya


Dalam persamaan ini, total biaya adalah penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel, dengan demikian persaman yang lengkap adalah:
Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap


Dalam kondisi ini laba sama dengan nol dan untuk perencanaan lebih lanjut persamaan bisa di jadikan:
Penjualan TI*) = Biaya Variabel TI*) + Biaya Tetap

*)  TI = Titik Impas

**  ) Dimana laba adalah nol.


b.     Pendekatan Margin Contribusi

Margin kontribusi(contribution margin) adalah sisa hasil penjualan setelah dikurangi

dengan biaya variable. Jumlah margin kontribusi akan bisa digunakan untuk menutup biaya tetap dan membentuk laba.

Titik impas yang dicari dengan metode margin kontribusi menetapkan, seberapa besar margin kontribusi cukup untuk menutup biaya tetap. Atau titik impas dicapai ketika jumlah margin kontribusi sama besarnya dengan jumlah biaya tetap. Dengan pendekatan ini, titik impas bisa disajikan dalam bentuk unit atau dalam rupiah.

ü          Unit

Titik impas dalam unit dicari dengan formula:
Biaya Tetap Total : Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit



ü          Rupiah

Titik impas dalam rupiah dicari dengan formula:
Biaya Tetap Total : Ratio Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit


*) Ratio margin kontribusi
=
Margin Kontribusi



X 100%





Penjualan








CONTOH KASUS


Seorang pengusaha A merencanakan menjual gelang di Monas. Perkiraan harga jual dan biaya atas gelang-gelang tersebut adalah:

1.    Bahan pembuat per satuan gelang-gelang Rp500,00

2.    Upah membuat per satuan gelang-gelang Rp250,00

3.   Biaya sewa stand di Monas Rp5.000,00

4.   Gaji penunggu stand Rp2.500,00

5.   Harga jual per satuan Rp1.000,00


Hitunglah :

1.      Pendekatan Margin contribusi

2.      Titik impas dalam unit dan titik impas dalam rupiah menggunakan margin kontribusi


JAWABAN CONTOH KASUS


Secara akuntansi data tersebut bisa di sajikan:

Harga jual per satuan



Rp1.000,00



Biaya variabel per satuan:












bahan gelang-gelang



Rp500,00






upah langsung



Rp250,00 +



Biaya variabel per satuan



Rp750,00






Biaya tetap :












sewa stand



Rp5.000,00



gaji tetap penunggu stand

Rp2.500,00 +

Biaya tetap



Rp7.500,00



1.  Margin kontribusi dalam rupiah










Penjualan per unit


Rp1.000,00






Biaya variabel per unit


Rp
750,00 -








Margin kontribusi per unit


Rp
250,00











Margin Kontribusi






*) Ratio margin kontribusi
=




X 100%














Penjualan






























=


Rp250,00













X 100%













Rp1.000,00






































=                    25%


2.      Kemudian, titik impas bisa dikemukakan sebagai berikut:
Biaya Tetap Total
Titik impas dalam unit  =
Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit
Rp7.500,00
=

Rp250,00

=            30 unit








Biaya Tetap Total
Titik impas dalam rupiah   =
Ratio Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit

Rp7.500,00
=

25%

=               Rp30.000

sumber: ma-menengah.lab.gunadarma.ac.id



ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
1. Pengertian
• Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menun jukan darimana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaanya.
• Laporan sumber dan penggunaan kas menggambarkan atau menunjukan aliran atau gerakan kas yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan.
• Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada.
2. Sumber Penerimaan dan Penggunaan Kas
• Kas merupakan aktiva yang paling likwid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likwiditasnya.
• Oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik. Baik penerimaan maupun penggunaannya.
• Sumber penerimaan kas suatu perusahaan :
1. Hasil penjualan investasi jangka panjang
2. Penjualan, emisis saham atau adanya tambahan modal dari pemilik dalam bentuk kas.
3. Pengeluaran surat tanda bukti hutang (wesel, obligasi)
4. Bertambahanya Hutang (kewajiban ) baik jangka pendek maupun panjang.
5. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.
6. Adanya penerimaan kas karena sewa , bunga atau devuden dari investasinya, sumbangan, hadiah dan restitusi pajak.

Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan karena adanya transaksi-transaksi sebagai berikut.
Penggunaan Kas :
1. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun pengambilan (prive) oleh pemilik.
3. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang
4. Pembelian barang dagangan secara tunai.
5. Pembayaran biaya operasi perusahaan.
6. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden, pajak, denda dsb.
3. Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Penyusunan laporan perubahan kas atau sumber penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini memakan waktu yang lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing serta tujuannya, dan cara ini hanya dapat dilakukan oleh internal analisis yang memungkinkan memperoleh datanya dengan lengkap dan masih murni. Bagi eksternal analisis, menyusun laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan antara dua waktu atau akhir periode serta informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalisis perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkianan adanya perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (NoncashTransaction).
Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas diantaranya sebagai berikut:
a. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap, Intangible asset, dan wasting assets. Biaya operasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
b. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dengan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat ditagih lagi.
c. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dn penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena yang bersangkutan telah habis disusut dan atau suadah tidak dapat dipakai lagi.
d. Adanya pembayaran stock devidend (deviden dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadapa kativa tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Langkah-langkah dalam Penyususnan Laporan Sumber-sumber dan Pengunaan Dana dalam Aliran Kas.
Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan pengunaan kas, dimana dana dalam artian kas memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam kolom pertama dan kedua.
b. Mendaftar pos-pos laopran rugi laba dari tahun yang diperbandingkan (Current year).
c. Tentukankenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam kolom “perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat adanya kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya dan berkurangnya penghasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva, kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya biaya.
d. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.
e. Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan akibat atau pengaruh transaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut.
f. Memindahkan saldo atau perubahan setelah disesuaikan (kecuali perubahan kas) kedalam kolom “kenaikan dan penurunan kas” atau “sumber dan pengunaan kas”.
Penurunan aktiva (selain kas), kenaikan utang, modal dan penghasilan merupakan sumber kas, sedangkan kenaikan aktiva (selain kas), penurunan utang, modal dan kenaikan biaya merupakan penggunaan kas karena perubahan tidak perlu dipindahkan ke kolom sumber dan penggunaan kas karena penggunaan kas inilah yang dianalisis, selisih jumlah kolom sumber kas dengan penggunaan kas harus sama dengan perubahan yang terjadi dalam pos “KAS”
g. Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan kas datannya diambil dari dua kolom terakhir dari lembar kerja.
5. Transaksi yang Tidak Mempengaruhi Kas
1.                  Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible asset dan dan wasting asset. Biaya depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
2.                  Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan tidak dapat ditagih.
3.                  Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimilikikarena aktiva ybs telah habis disusutkan atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
4.                  Adanya pembayaran stock deviden, adanya penyisihan atau pembatasan pengguanaan laba dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Terhadap trasnsaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi kas tersebut harus dilakukan jurnal penyesuaian (adjustment dan reversal).

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kursus_financial_analysis/KAS.pdf


Jumat, 29 April 2016

Pengertian Break Even Point dan Analisis Sumber Penggunaan Dana

ANALISIS IMPAS

Titik  impas (Break  Even  Point)  adalah  suatu  keadaan  dimana  suatu  perusahaan

dalam kondisi tidak mendapatkan laba atau menderita rugi. Kondisi ini biasa dinyatakan

sebagai :

·      Total penjualan sama besar dengan total biaya atas penjualan tersebut.
·      Laba perusahaan sama dengan nol.

Kondisi ini sangat penting untuk diketahui perusahaan. Mengingat,dengan mengetahui titik impas perusahaan bisa merencanakan operasinya dengan baik atau bahkan untuk tidak meneruskan operasinya.


Manfaat atau Kegunaan Analisis Break Even Point (BEP)

Analisis break even point dapat digunakan untuk membantu menetapkan sasaran atau tujuan perusahaan, kegunaannya antara lain :

  1. Sebagai dasar/landasan merencanakan kegiatan operasional dalam usaha laba tertentu. Dan dapat digunakan untuk perencanaan laba/pofit planning.

  1. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan operasi yang sedang berjalan, yaitu untuk alat mencocokan antara realisasi biaya dengan angka-angka dalam perhitungan break even point sebagai pengendalian atau controlling.

  1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual yaitu setelah diketahui hasil perhitungan menurut analisa break even point dan laba yang ditargetkan.

  1. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputasan yang harus dilakukan seorang manager, misalnya seorang manager akan mengambil suatu keputusan tertentu terlebih dahulu menanyakan titik break even point.


Break Even Point (BEP)

a.      Pendekatan Persamaan

Seperti pada artian titik impas bahwa :

          Perusahaan tidak memperoleh laba atau menderita rugi

          Total penjualan sama dengan total biaya

          Laba sama dengan nol

Maka persamaan titik impas bias disajikan sebagai berikut:

Penjualan = Total Biaya


Dalam persamaan ini, total biaya adalah penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel, dengan demikian persaman yang lengkap adalah:
Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap


Dalam kondisi ini laba sama dengan nol dan untuk perencanaan lebih lanjut persamaan bisa di jadikan:
Penjualan TI*) = Biaya Variabel TI*) + Biaya Tetap

*)  TI = Titik Impas

**  ) Dimana laba adalah nol.


b.     Pendekatan Margin Contribusi

Margin kontribusi(contribution margin) adalah sisa hasil penjualan setelah dikurangi

dengan biaya variable. Jumlah margin kontribusi akan bisa digunakan untuk menutup biaya tetap dan membentuk laba.

Titik impas yang dicari dengan metode margin kontribusi menetapkan, seberapa besar margin kontribusi cukup untuk menutup biaya tetap. Atau titik impas dicapai ketika jumlah margin kontribusi sama besarnya dengan jumlah biaya tetap. Dengan pendekatan ini, titik impas bisa disajikan dalam bentuk unit atau dalam rupiah.

ü          Unit

Titik impas dalam unit dicari dengan formula:
Biaya Tetap Total : Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit



ü          Rupiah

Titik impas dalam rupiah dicari dengan formula:
Biaya Tetap Total : Ratio Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit


*) Ratio margin kontribusi
=
Margin Kontribusi



X 100%





Penjualan








CONTOH KASUS


Seorang pengusaha A merencanakan menjual gelang di Monas. Perkiraan harga jual dan biaya atas gelang-gelang tersebut adalah:

1.    Bahan pembuat per satuan gelang-gelang Rp500,00

2.    Upah membuat per satuan gelang-gelang Rp250,00

3.   Biaya sewa stand di Monas Rp5.000,00

4.   Gaji penunggu stand Rp2.500,00

5.   Harga jual per satuan Rp1.000,00


Hitunglah :

1.      Pendekatan Margin contribusi

2.      Titik impas dalam unit dan titik impas dalam rupiah menggunakan margin kontribusi


JAWABAN CONTOH KASUS


Secara akuntansi data tersebut bisa di sajikan:

Harga jual per satuan



Rp1.000,00



Biaya variabel per satuan:












bahan gelang-gelang



Rp500,00






upah langsung



Rp250,00 +



Biaya variabel per satuan



Rp750,00






Biaya tetap :












sewa stand



Rp5.000,00



gaji tetap penunggu stand

Rp2.500,00 +

Biaya tetap



Rp7.500,00



1.  Margin kontribusi dalam rupiah










Penjualan per unit


Rp1.000,00






Biaya variabel per unit


Rp
750,00 -








Margin kontribusi per unit


Rp
250,00











Margin Kontribusi






*) Ratio margin kontribusi
=




X 100%














Penjualan






























=


Rp250,00













X 100%













Rp1.000,00






































=                    25%


2.      Kemudian, titik impas bisa dikemukakan sebagai berikut:
Biaya Tetap Total
Titik impas dalam unit  =
Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit
Rp7.500,00
=

Rp250,00

=            30 unit








Biaya Tetap Total
Titik impas dalam rupiah   =
Ratio Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit

Rp7.500,00
=

25%

=               Rp30.000

sumber: ma-menengah.lab.gunadarma.ac.id



ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
1. Pengertian
• Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menun jukan darimana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaanya.
• Laporan sumber dan penggunaan kas menggambarkan atau menunjukan aliran atau gerakan kas yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan.
• Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada.
2. Sumber Penerimaan dan Penggunaan Kas
• Kas merupakan aktiva yang paling likwid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likwiditasnya.
• Oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik. Baik penerimaan maupun penggunaannya.
• Sumber penerimaan kas suatu perusahaan :
1. Hasil penjualan investasi jangka panjang
2. Penjualan, emisis saham atau adanya tambahan modal dari pemilik dalam bentuk kas.
3. Pengeluaran surat tanda bukti hutang (wesel, obligasi)
4. Bertambahanya Hutang (kewajiban ) baik jangka pendek maupun panjang.
5. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.
6. Adanya penerimaan kas karena sewa , bunga atau devuden dari investasinya, sumbangan, hadiah dan restitusi pajak.

Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan karena adanya transaksi-transaksi sebagai berikut.
Penggunaan Kas :
1. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun pengambilan (prive) oleh pemilik.
3. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang
4. Pembelian barang dagangan secara tunai.
5. Pembayaran biaya operasi perusahaan.
6. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden, pajak, denda dsb.
3. Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Penyusunan laporan perubahan kas atau sumber penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini memakan waktu yang lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing serta tujuannya, dan cara ini hanya dapat dilakukan oleh internal analisis yang memungkinkan memperoleh datanya dengan lengkap dan masih murni. Bagi eksternal analisis, menyusun laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan antara dua waktu atau akhir periode serta informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalisis perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkianan adanya perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (NoncashTransaction).
Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas diantaranya sebagai berikut:
a. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap, Intangible asset, dan wasting assets. Biaya operasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
b. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dengan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat ditagih lagi.
c. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dn penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena yang bersangkutan telah habis disusut dan atau suadah tidak dapat dipakai lagi.
d. Adanya pembayaran stock devidend (deviden dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadapa kativa tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Langkah-langkah dalam Penyususnan Laporan Sumber-sumber dan Pengunaan Dana dalam Aliran Kas.
Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan pengunaan kas, dimana dana dalam artian kas memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam kolom pertama dan kedua.
b. Mendaftar pos-pos laopran rugi laba dari tahun yang diperbandingkan (Current year).
c. Tentukankenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam kolom “perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat adanya kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya dan berkurangnya penghasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva, kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya biaya.
d. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.
e. Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan akibat atau pengaruh transaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut.
f. Memindahkan saldo atau perubahan setelah disesuaikan (kecuali perubahan kas) kedalam kolom “kenaikan dan penurunan kas” atau “sumber dan pengunaan kas”.
Penurunan aktiva (selain kas), kenaikan utang, modal dan penghasilan merupakan sumber kas, sedangkan kenaikan aktiva (selain kas), penurunan utang, modal dan kenaikan biaya merupakan penggunaan kas karena perubahan tidak perlu dipindahkan ke kolom sumber dan penggunaan kas karena penggunaan kas inilah yang dianalisis, selisih jumlah kolom sumber kas dengan penggunaan kas harus sama dengan perubahan yang terjadi dalam pos “KAS”
g. Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan kas datannya diambil dari dua kolom terakhir dari lembar kerja.
5. Transaksi yang Tidak Mempengaruhi Kas
1.                  Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible asset dan dan wasting asset. Biaya depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
2.                  Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan tidak dapat ditagih.
3.                  Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimilikikarena aktiva ybs telah habis disusutkan atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
4.                  Adanya pembayaran stock deviden, adanya penyisihan atau pembatasan pengguanaan laba dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Terhadap trasnsaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi kas tersebut harus dilakukan jurnal penyesuaian (adjustment dan reversal).

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kursus_financial_analysis/KAS.pdf