Struktur Modal Sasaran adalah
kombinasi antara utang, saham preferen, dan saham ekuitas yang digunakan
perusahaan untuk merencanakan mendapatkan modal. Kebijakan struktur modal
melibatkan adanya suatu pertukaran antara resiko dalam pengambilan.Pengunaan
lebih banyak utang akan meningkatkan resiko yang ditanggung oleh para pemegang
sahamNamun penggunaan utang yang lebih besar biasanya akan menyebabkan
terjadinya eskpektasi tingkat pengembalian atas ekuitas yang lebih tinggiResiko
yang lebih tinggi akan menurunkan harga saham, tetapi eskpektasi tingkat
pengembalian yang lebih tinggi akan kenikannya. Karena itu, struktur modal yang
optimal harus mencapai suatu keseimbangan antara risiko dan pengembalian
sehingga dapat memaksimalkan harga saham perusahaan.
Empat factor yang dapat mempengaruhi keputusan struktur modal adalah :
Empat factor yang dapat mempengaruhi keputusan struktur modal adalah :
·
Resiko bisnis
·
Posisi perpajakan
·
Fleksibilitas keuangan
·
Konservatisme atau keagresifan manajemen
Resiko Bisnis dan Keuangan
Resiko bisnis adalah tingkat resiko yang inhern di dalam operasi sebuah perusahaan jika perusahaan tidak memiliki utang
ROIC = NOPAT/Modal
=(Laba pemegang saham biasa + pembayaran bunga setelah pajak) / Modal
NOPAT disini adalah laba operasi bersih setelah pajak dan modal adalah jumlah dari utang dan ekuitas biasa saham.
Jika perusahaan tidak memiliki utang maka pembayaran bunganya akan nol, modalnya akan sama dengan ekuitas dan nilai ROICnya akan sama dengan pengambilan atas ekuitasnya, ROE :
ROIC (utang nol) = ROE = Laba bersih pemegang saham biasa/ekuitas biasa
Jadi, risiko bisnis perusahaan yang bebas pengungkitan (leverage free) dapat diukur oleh deviasi standar nilai ROEnya.Resiko bisnis tergantung pada sejumlah factor, dimana factor-faktor yang penting adalah :
Resiko bisnis adalah tingkat resiko yang inhern di dalam operasi sebuah perusahaan jika perusahaan tidak memiliki utang
ROIC = NOPAT/Modal
=(Laba pemegang saham biasa + pembayaran bunga setelah pajak) / Modal
NOPAT disini adalah laba operasi bersih setelah pajak dan modal adalah jumlah dari utang dan ekuitas biasa saham.
Jika perusahaan tidak memiliki utang maka pembayaran bunganya akan nol, modalnya akan sama dengan ekuitas dan nilai ROICnya akan sama dengan pengambilan atas ekuitasnya, ROE :
ROIC (utang nol) = ROE = Laba bersih pemegang saham biasa/ekuitas biasa
Jadi, risiko bisnis perusahaan yang bebas pengungkitan (leverage free) dapat diukur oleh deviasi standar nilai ROEnya.Resiko bisnis tergantung pada sejumlah factor, dimana factor-faktor yang penting adalah :
Variabilitas perusahaan.
Semakin stabil permintaan akan
produk, jk hal ini dianggap konstan maka semakin rendah risiko bisnisnya.Variabilitas
harga jual. Perusahaan yang menjual produknya di pasar yang tidak stabil
terkena resiko bisnis yang lebih tinggi.Variabilitas biaya input. Perusahaan
yang inputnya tidak pasti akan terkena resiko bisnis yang lebih tinggi.Kemampuan
untuk menyesuaikan harga output untuk perubahan-perubahan pada biaya input. Semakin
besar kemampuan menyesuaikan harga output untuk mencerminkan kondisi biaya,
semakin randah resiko bisnisnya.Kemampuan untukmengembangkan produk-produk baru
pada waktu yang tepat dan efektif dalam hal biaya. Semakin cepat produknya
menjadi usang maka semakin besar resiko bisnisnya.
Ekspour resiko asing.
Perusahaan yang menghasilkan sebagian besar labanya dari
operasi luar negeri dapat terkena penurunan laba akibat fluktuasi nilai tukar.
Komposisi biaya tetap.
Jika sebagian besar biayanya adalah biaya tetap
sehingga akibat tidak mengalami penurunan ketika permintaan turun, maka tekena
resiko bisnis yang relative tinggi.
Leverage Operasi
adalah tingkat sampai sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan didalam operasi sebuah perusahaan.
Titik impas adalah jumlah output saat EBIT = 0
Kita dapat menghitung titik impas dengan mengetahui bahwa titik impas operasi terjadi ketika ROE = 0 atau ketika laba sebelum pajak (EBIT) = 0.3
EBIT = PQ - VQ – F = 0
Disini P adalah harga jual rata-rata per unit output, Q adalah unit output, V adalah biaya variable per unit dan F adalah biaya tetap per unit. Maka jika mencari
titik impas QBE = F / (P-V)
Resiko Keuangan
adalah tambahan resiko yang dibebankan kepada para pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusan untuk mendapatkan pendanaan melalui utang.
Leverage Keuangan
adalah tingkat sampai sejauh mana sekuritas dengan laba tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal sebuah perusahaan.
Menentukan Struktur Modal Yang Optimal
Struktur modal optimal adalah struktur yang memaksimalkan harga dari saham perusahaan, dalam hal ini biasanya meminta rasio utang lebih rendah dari pada rasio yang memaksimalkan EPS yang diharapkan.
WACC dan Perubahan Struktur Modal
Para manajer hendaknya memilih struktur modal yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan. Suatu perusahaan dalm struktur modal akan mempengaruhi harga saham adalah suatu hal yang sulit. Namun ternyata diketahui bahwa struktur modal yang dapat memaksimalkan harga saham adalah struktur yang dapat meminimalkan WACC. Nilai WACC akan diperhitungkan sebagai berikut :
WACC = Wd (Kd) (1-T) + Wc (Ks)
= (D/A) (Kd) (1-T) + (E/A) (Ks)
Dalam perhitungan ini, D/A dan E/A adalah rasio utang dan ekuitas, dan jumlah keduanya adalah 1,0.
Teori Pertukaran
Eori pertukaran leverage dimana perusahaan menukarkan keuntungan-keuntungan pendanaan mellui utang (perlakuan pajak perusahaan yang menguntungkan)
Teori Persinyalan
Sinyal adalah suatu tindakan yang diambil oleh manajeen perusahaan yang memberikan petunjuk kepada para investor mengenai bagaimana cara pandang manajemen terhadap prospek perusahaan.
Investor memiliki informasi yang sama tentang prospek sebuah perusahaan seperti para manajernya hal ini disebut informasi simetris Namun kenyataannya, para manajer sering kali memiliki informasi yang lebih baik daripada investor pihak luar. Hal ini disebut informasi asimetris, namun memiliki pengaruh yang penting terhadap struktur modal yang optimal.
Menggunakan Pendanaan Utang Untuk Membatasi Manajer
Telah dinyatakan bahwa masalah keageman apat terjadi jika manajer dan pemegang saham memiliki tujuan yang berbeda. Konflik seperti ini khususnya memungkunkan besar terjadi ketika para manajer sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak uang yang dapat mereka gunakan.
Daftar Periksa Untuk Keputusan Struktur Modal
Perusahaan umumnya memperhitungkan factor-faktor berikut ketika membuat keputusan pasar modal :
adalah tingkat sampai sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan didalam operasi sebuah perusahaan.
Titik impas adalah jumlah output saat EBIT = 0
Kita dapat menghitung titik impas dengan mengetahui bahwa titik impas operasi terjadi ketika ROE = 0 atau ketika laba sebelum pajak (EBIT) = 0.3
EBIT = PQ - VQ – F = 0
Disini P adalah harga jual rata-rata per unit output, Q adalah unit output, V adalah biaya variable per unit dan F adalah biaya tetap per unit. Maka jika mencari
titik impas QBE = F / (P-V)
Resiko Keuangan
adalah tambahan resiko yang dibebankan kepada para pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusan untuk mendapatkan pendanaan melalui utang.
Leverage Keuangan
adalah tingkat sampai sejauh mana sekuritas dengan laba tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal sebuah perusahaan.
Menentukan Struktur Modal Yang Optimal
Struktur modal optimal adalah struktur yang memaksimalkan harga dari saham perusahaan, dalam hal ini biasanya meminta rasio utang lebih rendah dari pada rasio yang memaksimalkan EPS yang diharapkan.
WACC dan Perubahan Struktur Modal
Para manajer hendaknya memilih struktur modal yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan. Suatu perusahaan dalm struktur modal akan mempengaruhi harga saham adalah suatu hal yang sulit. Namun ternyata diketahui bahwa struktur modal yang dapat memaksimalkan harga saham adalah struktur yang dapat meminimalkan WACC. Nilai WACC akan diperhitungkan sebagai berikut :
WACC = Wd (Kd) (1-T) + Wc (Ks)
= (D/A) (Kd) (1-T) + (E/A) (Ks)
Dalam perhitungan ini, D/A dan E/A adalah rasio utang dan ekuitas, dan jumlah keduanya adalah 1,0.
Teori Pertukaran
Eori pertukaran leverage dimana perusahaan menukarkan keuntungan-keuntungan pendanaan mellui utang (perlakuan pajak perusahaan yang menguntungkan)
Teori Persinyalan
Sinyal adalah suatu tindakan yang diambil oleh manajeen perusahaan yang memberikan petunjuk kepada para investor mengenai bagaimana cara pandang manajemen terhadap prospek perusahaan.
Investor memiliki informasi yang sama tentang prospek sebuah perusahaan seperti para manajernya hal ini disebut informasi simetris Namun kenyataannya, para manajer sering kali memiliki informasi yang lebih baik daripada investor pihak luar. Hal ini disebut informasi asimetris, namun memiliki pengaruh yang penting terhadap struktur modal yang optimal.
Menggunakan Pendanaan Utang Untuk Membatasi Manajer
Telah dinyatakan bahwa masalah keageman apat terjadi jika manajer dan pemegang saham memiliki tujuan yang berbeda. Konflik seperti ini khususnya memungkunkan besar terjadi ketika para manajer sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak uang yang dapat mereka gunakan.
Daftar Periksa Untuk Keputusan Struktur Modal
Perusahaan umumnya memperhitungkan factor-faktor berikut ketika membuat keputusan pasar modal :
Stabilitas Penjualan. Sebuah perusahaan yang penjualannya
relative stabil dapat dengan aman mengambil lebih banyak utang dan menanggung
beban tetap yang lebih tinggi dari pada perusahaan dengan penjuala yang tidak
stabil.
Struktur Aktiva. Perusahaan cocok sebagai jaminan atas
pinjaman cenderung lebih banyak menggunakan utang.
Leverage Operasi. Perusahaan dengan leverage operasi
lebih sedikit memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menerapkan leverage
keuangan kerena tersebut akan memiliki resiko bisnis yang lebih kecil
Tingkat Pertumbuhan. Perusahaan yang tumbuh dengan
cepat harus lebih banyak mengandalkan diri pada modal eksternal.
Profitabilitas. Perusahaan-perusahaan yang memiliki
tingkat pengembalian atas investasi yang sangat tinggi menggunakan utang yang
relative sedikit.
Pajak. Bunga adalah beban yang dapat menjadi pengurang
pajak, dan pengurang pajak adalah hal yang sangat berharga bagi perusahaan
dengan tarif pajak yang tinggi.
Pengendalian. Dampak utang versus saham pada posisi
pengendalian manajemen dapat mempengaruhi struktur modal .
Sikap manajemen. Karena tidak ada yang dapat membuktikan
bahwa satu struktur modal akan mengarah pada harga saham yang lebih tinggi dari
pada struktur modal yang lainnya, manajemen dapt menerapkan pertimbangan mereka
sendiri atas struktur modal yang tepat.
Sikap Pemberi pinjaman dan agen pemberi pengikat. Tanpa
melihat analisis para manajer atas factor-faktor leverage yang tepat bagi
perusahaan mereka sendiri perilaku pemberi pinjaman dan agen pemberi pengikat
sering kali mempengaruhi keputusan struktur keuangan.
Kondisi pasar. Kondisi pasar dan obligasi yang
mengalami perubahan dlam baik jangka panjang maupun jangka pendek dapat
memberikan arti yang penting pada truktur modal sebuh perusahaan yang optimal
Kondisi internal perusahaan. Kondisi internal
perusahaan sangat berpengaruh ada struktur modalnya sebagai contoh misalkan
sebuah perusahaan baru saja melakukan sebuah penelitian dan pengembangan dengan
sukse dan perusahaan tersebut meramalkan keuntungan yang tinggi dalam waktu
yang tidak lama lagi
Melihat semua pemikiran diatas memberikan arti penting pada
tujuan manjaga fleksibilitas keuangan, yang dilihat dari sudut panjang
operasional, artinya menjaga kapasitas pinjaman cadangan yang memadai.
0 komentar:
Posting Komentar