Kelompok:
Fathi Mulkiyah
Ghifari Ahmad
Maria Astuti
Putri Nindya A.
Widiastuti Rawati
kelas : 2DA01
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Basis
data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah
dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data.
BAB
II
ISI
2.1
Pengertian Basis Data
Pangkalan data atau basis data (bahasa
Inggris: database),
atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat
lunak yang digunakan
untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system,
DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu
informasi.
Istilah "basis
data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas,
memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data
komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi
industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang
berhubungan dengan bisnis.
2.2
Konsep dasar dari basis data
Kumpulan dari
catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki
penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan
ini disebutskema. Skema menggambarkan
obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut.
Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis
data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum
digunakan sekarang adalah model
relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi
dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri
dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi
matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan
nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model
hierarkis dan model
jaringan menggunakan
cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data
yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS).
Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan
istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
2.3
Tahapan Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun
sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis
data terdapat tahapan-tahapan yang perlu kita lalui yaitu:
1.
Perencanaan basis data
2.
Mendefinisikan sistem
3.
Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
4.
Perancangan basis data
5.
Perancangan aplikasi
6.
Membuat prototipe
7.
Implementasi
8.
Konversi data
9.
Pengujian
10. Pemeliharaan operasional
2.4
Arsitek Basis Data
Arsitektur
Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.
Tingkat Eksternal (Eksternal Level)
Berhubungan
dengan bagaimana data direpresentasikan dari sisi setiap user. View level
adalah level user, yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau
Database Administrator (DBA). (programmer : bahasa yang digunakan adalah bahasa
pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I), (end user : bahasa yang digunakan
adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program
aplikasi pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras
dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data yang didefinisikan
sebagai sebuah skema eksternal.)
2.
Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Yang
menghubungkan antara internal & external level. Conceptual level adalah
sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data.
Tingkatan level ini dilihat dari cara user dalam memahami atau mengetahui data.
Tingkatan level ini dilihat dari cara user dalam memahami atau mengetahui data.
3.
Tingkat Internal (Internal Level)
Berhubungan
dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Internal level
adalah level terendah untuk merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam
media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah skema
internal.
2.5 Contoh Gambarnya
2.6 Bahasa
Dalam DBMS
DBMS (Database
Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua
kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai tingkatan
pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masing-masing
pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat
bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language.
Data sub language
adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam
penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol,
PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang
dipakai sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam basis
data secara umum dikenal 2 data sub language :
1. Data
Definition Language (DDL)
2. Data
Manipulation Language (DML)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural
Secara khusus
pengguna menggunakan berbagai bahasa :
Programmer
aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language)
yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal
menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang
dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL
dan DML yang tersedia dalam DBMS.
DBMS mempunyai
tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
1. Pengguna
menyatakan permintaan akses menggunakan DBMS
2. DBMS menangkap
dan menginterpretasikan
3. DBMS mencari :
- eksternal / conceptual mapping
- conceptual schema
- konseptual / internal mapping
- internal schema
4. DBMS
melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis data tersimpan.
Proses 1 s/d 4
dapat dilakukan secara interactive atau dicompile dulu.
2.7 Model Data
Model data adalah
kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data
dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data
untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk
menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data
berbasis objek atau model data berbasis record.
1. Model Data
Berbasis Objek
Model data berbasis objek
menggunakan konsep entitas, atribut
dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
- entity-relationship
- semantic
- functional
- object-oriented
2. Model Data
Berbasis Record
Pada model data berbasis record,
basis data terdiri dari sejumlah
record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan
dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis
record yaitu :
2.8 Komponen DBMS
Penjelasan :
1. Query
Processsor
Komponen yang merubah
bentuk query ke dalam instruksi tingkat
rendah ke database manager
2. Database
Manager
Database
manager menerima query dan menguji skema eksternal
dan konseptual untuk menentukan apakah record- record
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian DM
memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan
3. File
Manager
Memanipulasi
penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang
penyimpanan pada disk.
4. DML
Preprocessor
Modul yang
merubah perintah DML embedded ke dalam program
aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler
Merubah perintah DDL menjadi
kumpulan tabel yang berisi metadata.
5. Dictionary
Manager
Mengatur
akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen
DBMS yang lain.
2.9
Client Server
Untuk mengatasi
kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur
client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi
dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang
membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada
kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara
ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada
sisi yang lain.
Ada beberapa
keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
q
Memungkinkan akses basis data yang besar
q
Menaikkan kinerja
q
Jika client dan server diletakkan pada komputer
yang berbeda kemudian CPU yang berbeda
dapat memproses aplikasi secara paralel.
Hal ini mempermudah merubah mesin server
jika hanya memproses basis data.
q
Biaya
untuk hardware dapat dikurangi
q
Hanya
server yang membutuhkan storage dan kekuatan
proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
q
Biaya
komunikasi berkurang
q
Aplikasi
menyelesaikan bagian operasi pada client dan
mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan
data yang sedikit yang akan dikirim
melewati jaringan
q
Meningkatkan kekonsistenan
q
Server
dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga
batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan
pemeriksaan sendiri
q
Map ke
arsitektur open-system dengan sangat alami
2.10 Fungsi Client & Server
BAB III
KESIMPULAN
1.1 KESIMPULAN
Basis data adalah
kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga
dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi
dari database tersebut.
Arsitektur
Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
-
Tingkat Eksternal (Eksternal Level
-
Tingkat Konseptual (Conseptual
Level)
-
Tingkat Internal (Internal Level)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to
Design, Implementation and Management, 3rd
edition, Addison Wesley, 2001.
2. Korth, H.; Database System
Concept, 4th edition, Mc Graw
Hill, New York, 1991.
0 komentar:
Posting Komentar