Sabtu, 17 Oktober 2015

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Apakah SIM?
            Pada pertengahan tahun 1960-an, sebagian perusahaan besar akhirnya mengatasi kesulitan penerapan computer awal merek. Itu merupakan tugas yang sangat sukar, karena organisasi-organisasi tersebut telah mengumpulkan volume data yang sangat banyak selama bertahun-tahun dan diperlukan banyak usaha untuk menempatkan data dalam bentuk yang dapat diterima computer. Pencapaian berlangsung lambat dengan trial and error.
            Perusahaan memiliki satu hal yang menguntungkan  pada amasa-masanya sukaritu. Dalam melaksanakan tugas pengolahan data computer diterapkan dengan cara yang sama seperti keydriven & purched card machines dahulu. Tugas sistem informasi akuntansi (SIA)terdefinisikan dengan baik dan terutama mempengaruhi departemen akuntasi perusahaan. Penerapan computer pada intinya mengubah tata cara lama kedalam bentuk computer.
Usaha Awal SIM.
            Dengan berfugsinya SIA, baik spesialis informasi perusahaan maupun perusahaan manufaktur computer agar ingin  kegiatan computer terus berlanjut, sehingga mereka mencari berbagai area aplikasi baru. Segera disadari bahwa  output informasi  SIA masih terbuka luas.
            Perusahaan yang mencoba SIM pertama menyadari sebaliknya. Penghalang terbesar adalah para manajer. Sebagai satu kelompok, mereka sama sekali tidak mengerti computer. Mereka mengetahui tugasmereka ,dan mereka telah mengembangkan pendekatan mereka sendoiri dalam memecahkan masalah, tetapi mereka kurang memikirkan para informasi dalam kegiatan mereka. Akibatnya, para manajer sulit mengungkapkan secara tepat apa yang mereka perlukan dari SIM.
            Kemudian para manajer mempelajari computer. Mereka mengetahui logika yang mendasari proses pemecahan masalah, dan mereka mampu menjelaskan kebutuhan informasi mereka. Spesialis imformasi  pada gilirannya mempelajari dasar-dasar  manajemen dengan cara bekerja dengan manajer dalam merancang sistem informasi. SIM dirancang ulang sehingga lebih mendekati kebutuhan manajer dan SIM akhirnya menjadi suatu area aplikasi computer .
Definisi SIM.
            Sistem informasi manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu informasi  berbasis computer yang menyediakan informsai bagi beberapa pemaka dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal perusahaan atau sub unit dibawahnya.
Konsep Subsistem Informasi Organisasi
            Ketika perusahaan semakin berpengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup seluruh perusahaan., manajer area-area tertentu mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan mereka. Teknologi seperti robot pabrik dan system ban yang berjalan dikendalikan computer merupakan contoh bagimana proses manufaktur fisik telah dikomputerisasi. Usaha untuk menerapkan computer sebagai bahasa konseptual  biasanya tidak muncul dibawah nama system informasi manufaktur. Sebaliknya digunakan nama-nama seperti material requirements planning (MRP) dan computer integrated manufacturing (CIM).  Suatu area fungsional yang mengadopsi sebutan system  adalah sumber daya manusia, dan inilah area yang paling banyak mendapat perhatian. Istilah system informasi sumber daya manusia (human resources information system -HRIS) dan system manajemen sunber daya manusia(human resources management system-HRMS) sudah umu sistemini akan dibahas dalam lampiran E. Yang sedang mendapat banyak perhatian adalah system informasi organisasi yang ditujukan pada tingkat manajemen, yaitu system informasi eksekutif  (executive information system ),atau EIS.
Perangkat Lunak Penulis Laporan
            Laporan periodic disiapkan sesuai jadwal tertentu. Contohnya adalah analisa penjualan menurut pelanggan. Karena laporan seperti ini dahulu merupakan ciri punched card dan key driven system, sebelum area computer, mereka menyediakan semua output informasi dari SIM awal.
            Laporan khusus disiapkan bila suatu yang luar biasa terjadi. Contohnya adalah laporan kecelakaan; contoh lain adalah jawaban atas database query. Laporan khusus memiliki cirri kekinian yang biasanya tidak terdapat dalam laporan periodic.
 Menyatukan Management by Exception ke dalam Laporan
            Menyiapkan laporan hanya jika terjadi pengecualian ini merupakan teknik yang menyatu didalam model system umum. Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perkecualian catatan laporan dapat disortir menjadi urutan menaik atau menurun berdasarkan satu atau beberapa field kunci sehingga menarik perhatian pada catatan tersebut.
Pembuatan Model Matematika
            Model adalah penyederhanaan dari sesuatu. Model menggambarkan fenomena suatu objek atau suatu kegiatan. Fenomena itu disebut entitas.  Jika model menggambarkan suatu perusahaan, perusahaan itu adalah entitasnya. Jika model menggambarkan fluktuasi volume penjualan perusahaan, volume penjualan adalah entitasnya.
1.      Model Statis atau Dinamis
Model ini tidak menyertakan waktu sebagai variabel. Model in berkaitan dengan suatu situasi pada satu titik tertentu. Model yang menyertakan waktu sebagai variabel adalah model dinamis.
2.      Model Probablistik atau Deterministik
Cara lain pengelompokanmodel adalah berdasarkan apakah formulanya mencakup probabilita. Probabbilta adalah peluang terjadinya sesuatu. Probabilita berkisar antara 0-1 itu merupakan model probabilistic, model yang sebaliknya adalah model Deterministik.
3.      Model Optimisasi atau Suboptimisasi
Model optimisasi adalah memilih model solusi terbaik dari berbagai alternative. Agar suatu model dapat terstruktur dengan sangat baik. Model suboptimisasi atau satisficing model memungkinkan manajer memasukan serangkaian keputusan yang akan meghaslkan hasil terbaik,tetapi menyerahkan tugas tersebut kepada manajer.
 Peran Sistim Informasi Manajemen (SIM) pada Pengambilan Keputusan
Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non komputer. Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas dan menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-kemungkinannya. Dukungan SIM memerlukan suatu data base dengan data masyarakat, saingan dan intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan masalah-masalah.
Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base.
Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur pemilihan.
Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap, kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik lainnya, serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan. Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman disini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta pada proses pemilihan. Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan, ini merupakan suatu pernyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan komputer serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia pengambil keputusan harus selalu menjadi bagian dari suatu pemilihan.
Suatu aturan keputusan atau suatu program komputer hanya membantu dengan memberikan dasar untuk suatu keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang manusia. Pernyataan komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas anggapan bahwa beberapa keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-keputusan yang lain tidak. Hal ini mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan terprogram dan tidak terprogram sangat penting untuk perancangan SIM.
Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan bahwa suatu database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil keputusan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih banyak pengalaman, dan sebagainya).
Pada dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung digunakan oleh konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. Sistem informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi input untuk proses lanjutan. Banyak manajemen yang tidak puas dengan sistem informasi mereka dan secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer.

Sumber :
Management Information Systems eight edition, oleh Raymond McLeod ,jr. dan George schell,Arthur I. Stonhill dan Michael H.Moffett. bab 12
Konsep Pengambilan Keputusan untuk SIM-d_Santanamoza.htm
Peranan SIM dalam Pengambilan Keputusan dalam Pendidikan_Habibahsmart.htm
Sistim Pengambilan Keputusan_Tito Egy Abditama.htm


0 komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 17 Oktober 2015

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Apakah SIM?
            Pada pertengahan tahun 1960-an, sebagian perusahaan besar akhirnya mengatasi kesulitan penerapan computer awal merek. Itu merupakan tugas yang sangat sukar, karena organisasi-organisasi tersebut telah mengumpulkan volume data yang sangat banyak selama bertahun-tahun dan diperlukan banyak usaha untuk menempatkan data dalam bentuk yang dapat diterima computer. Pencapaian berlangsung lambat dengan trial and error.
            Perusahaan memiliki satu hal yang menguntungkan  pada amasa-masanya sukaritu. Dalam melaksanakan tugas pengolahan data computer diterapkan dengan cara yang sama seperti keydriven & purched card machines dahulu. Tugas sistem informasi akuntansi (SIA)terdefinisikan dengan baik dan terutama mempengaruhi departemen akuntasi perusahaan. Penerapan computer pada intinya mengubah tata cara lama kedalam bentuk computer.
Usaha Awal SIM.
            Dengan berfugsinya SIA, baik spesialis informasi perusahaan maupun perusahaan manufaktur computer agar ingin  kegiatan computer terus berlanjut, sehingga mereka mencari berbagai area aplikasi baru. Segera disadari bahwa  output informasi  SIA masih terbuka luas.
            Perusahaan yang mencoba SIM pertama menyadari sebaliknya. Penghalang terbesar adalah para manajer. Sebagai satu kelompok, mereka sama sekali tidak mengerti computer. Mereka mengetahui tugasmereka ,dan mereka telah mengembangkan pendekatan mereka sendoiri dalam memecahkan masalah, tetapi mereka kurang memikirkan para informasi dalam kegiatan mereka. Akibatnya, para manajer sulit mengungkapkan secara tepat apa yang mereka perlukan dari SIM.
            Kemudian para manajer mempelajari computer. Mereka mengetahui logika yang mendasari proses pemecahan masalah, dan mereka mampu menjelaskan kebutuhan informasi mereka. Spesialis imformasi  pada gilirannya mempelajari dasar-dasar  manajemen dengan cara bekerja dengan manajer dalam merancang sistem informasi. SIM dirancang ulang sehingga lebih mendekati kebutuhan manajer dan SIM akhirnya menjadi suatu area aplikasi computer .
Definisi SIM.
            Sistem informasi manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu informasi  berbasis computer yang menyediakan informsai bagi beberapa pemaka dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal perusahaan atau sub unit dibawahnya.
Konsep Subsistem Informasi Organisasi
            Ketika perusahaan semakin berpengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup seluruh perusahaan., manajer area-area tertentu mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan mereka. Teknologi seperti robot pabrik dan system ban yang berjalan dikendalikan computer merupakan contoh bagimana proses manufaktur fisik telah dikomputerisasi. Usaha untuk menerapkan computer sebagai bahasa konseptual  biasanya tidak muncul dibawah nama system informasi manufaktur. Sebaliknya digunakan nama-nama seperti material requirements planning (MRP) dan computer integrated manufacturing (CIM).  Suatu area fungsional yang mengadopsi sebutan system  adalah sumber daya manusia, dan inilah area yang paling banyak mendapat perhatian. Istilah system informasi sumber daya manusia (human resources information system -HRIS) dan system manajemen sunber daya manusia(human resources management system-HRMS) sudah umu sistemini akan dibahas dalam lampiran E. Yang sedang mendapat banyak perhatian adalah system informasi organisasi yang ditujukan pada tingkat manajemen, yaitu system informasi eksekutif  (executive information system ),atau EIS.
Perangkat Lunak Penulis Laporan
            Laporan periodic disiapkan sesuai jadwal tertentu. Contohnya adalah analisa penjualan menurut pelanggan. Karena laporan seperti ini dahulu merupakan ciri punched card dan key driven system, sebelum area computer, mereka menyediakan semua output informasi dari SIM awal.
            Laporan khusus disiapkan bila suatu yang luar biasa terjadi. Contohnya adalah laporan kecelakaan; contoh lain adalah jawaban atas database query. Laporan khusus memiliki cirri kekinian yang biasanya tidak terdapat dalam laporan periodic.
 Menyatukan Management by Exception ke dalam Laporan
            Menyiapkan laporan hanya jika terjadi pengecualian ini merupakan teknik yang menyatu didalam model system umum. Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perkecualian catatan laporan dapat disortir menjadi urutan menaik atau menurun berdasarkan satu atau beberapa field kunci sehingga menarik perhatian pada catatan tersebut.
Pembuatan Model Matematika
            Model adalah penyederhanaan dari sesuatu. Model menggambarkan fenomena suatu objek atau suatu kegiatan. Fenomena itu disebut entitas.  Jika model menggambarkan suatu perusahaan, perusahaan itu adalah entitasnya. Jika model menggambarkan fluktuasi volume penjualan perusahaan, volume penjualan adalah entitasnya.
1.      Model Statis atau Dinamis
Model ini tidak menyertakan waktu sebagai variabel. Model in berkaitan dengan suatu situasi pada satu titik tertentu. Model yang menyertakan waktu sebagai variabel adalah model dinamis.
2.      Model Probablistik atau Deterministik
Cara lain pengelompokanmodel adalah berdasarkan apakah formulanya mencakup probabilita. Probabbilta adalah peluang terjadinya sesuatu. Probabilita berkisar antara 0-1 itu merupakan model probabilistic, model yang sebaliknya adalah model Deterministik.
3.      Model Optimisasi atau Suboptimisasi
Model optimisasi adalah memilih model solusi terbaik dari berbagai alternative. Agar suatu model dapat terstruktur dengan sangat baik. Model suboptimisasi atau satisficing model memungkinkan manajer memasukan serangkaian keputusan yang akan meghaslkan hasil terbaik,tetapi menyerahkan tugas tersebut kepada manajer.
 Peran Sistim Informasi Manajemen (SIM) pada Pengambilan Keputusan
Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non komputer. Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas dan menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-kemungkinannya. Dukungan SIM memerlukan suatu data base dengan data masyarakat, saingan dan intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan masalah-masalah.
Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base.
Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur pemilihan.
Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap, kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik lainnya, serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan. Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman disini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta pada proses pemilihan. Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan, ini merupakan suatu pernyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan komputer serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia pengambil keputusan harus selalu menjadi bagian dari suatu pemilihan.
Suatu aturan keputusan atau suatu program komputer hanya membantu dengan memberikan dasar untuk suatu keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang manusia. Pernyataan komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas anggapan bahwa beberapa keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-keputusan yang lain tidak. Hal ini mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan terprogram dan tidak terprogram sangat penting untuk perancangan SIM.
Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan bahwa suatu database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil keputusan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih banyak pengalaman, dan sebagainya).
Pada dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung digunakan oleh konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. Sistem informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi input untuk proses lanjutan. Banyak manajemen yang tidak puas dengan sistem informasi mereka dan secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer.

Sumber :
Management Information Systems eight edition, oleh Raymond McLeod ,jr. dan George schell,Arthur I. Stonhill dan Michael H.Moffett. bab 12
Konsep Pengambilan Keputusan untuk SIM-d_Santanamoza.htm
Peranan SIM dalam Pengambilan Keputusan dalam Pendidikan_Habibahsmart.htm
Sistim Pengambilan Keputusan_Tito Egy Abditama.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar