Rencana Pemasaran
I. Pengertian
Rencana Pemasaran
Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat
apa yang di lakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Sedangkan pemasaran
adalah seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan
mentukan harga hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan pembeli.
Jadi Rencana Pemasaran adalah proses menentukan
dengan tepat untuk mempromosikan dan medistribusiakan barang dan jasa sampai mencapai
tujuannya yaitu memuaskan kebutuhan pembeli.
Tujuan dibuat Rencana Pemasaran sebelum memasarkan
sebuah produk adalah agar apa yang dilakukan dalam memasarkan produk tesebut
sesuai denagn tujuan yang ingin dicapai.
Tetapi ada 2 maksud Rencana Pemasaran Itu dibuat :
1. Protective
(Perlindungan), maksudnya meminimalisasi resiko dengan mengurangi ketidak
pastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan tentang konsekuensi dari
setiap tindakan.
2. Affirmatif
(Kesepakatan), maksudnya untuk meningkatkan tingkat keberhasilan suatu usaha.
II. Analisis
Lingkungan
Analisis Lingkunagn dalam pemasaran terbagi dalam
dua bagian yaitu lingkunagan eksternal dan lingkunagn internal.
1. Lingkungan
eksternal
Pada umumnya lingkungan eksternal dipandang sebagai
hal yang tidak dapat dikendalikan oleh para pengusaha.
Akan tetapi untuk membuat rencana pemasaran
seorang pengusaha harus melihat hal-hal yang terdapat di dalam lingkunagn
eksternal yaitu:
a. Lingkunagn
Perekonomian
Pengusaha harus mempertimbangkan perubahan dalam
pendapatan nasional bruto), pengangguran menurut daerah geografis,pendapatan
siap konsumsi, dan lain-lain.
b. Lingkungan
Kebudayaan
Seorang pengusaha untuk dapat membuat rencana
pemasaran harus mengevaluasi perubahan kebudayaan karena mungkin semunya
mempunyai dampak dalam perencanaan pasar.
c. Lingkungan
Teknologi
Kemajuan teknologi memang sulit di prediksi, tapi
seorang pengusaha harus memperhatikan perkembangan teknologi untuk membuat
keputusan pemasaran jangka pendek.
d. Lingkungan
Permintaan Konsumen
Perencanaan pemasaran akan mempersiapkan pengusaha
terhadap adanya perubahan dalam permintaan konsumen dan memberikan cara
persiapan terhadap perubahan permintaan konsumen yang memerlukan tindakan
tertentu pada produk/jasa, saluran distribusi, harga atau promosi.
e. Lingkungan
Hukum
Terdapat banyak persoalan hukum dalam memulai usaha
baru. Pengusaha hendaknya bersiap-siap dengan adanya perubahan peraturan hukum
dari pemerintah yang mungkin akan mempengaruhi produk/jasa.
f. Lingkunagan
Persaingan
Sebagian besar wiraswastawan umumnya menghadapi
ancaman potensial dari perusahaan yang lebih besar. Wiraswastawan harus
bersiap-siap dengan ancaman tersebut dan hendaknya membuat rencana pemasaran
yang menguraikan strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan.
g. Lingkungan
Bahan Mentah
Jika dalam usaha terjadi kelangkaan bahan mentah
seorang pengusaha harus mmepunyai alternative untuk bahan mentah agar usah yang
dijalankannya tidak gulung tikar hanya karna kekurangan bahan mentah.
2. Lingkungan
Intrnal
Faktor internal merupakan variabel di mana pengusaha
mempunyai suatu kendali atas variabel tersebut.
a. Sumber
Daya Finansial
Sumber daya finansial hendaknya menguraikan
kebutuhan financial dari usaha baru.
b. Manajemen
Wiraswastawan harus membangun tim manajemen efektif
dan memberikan tanggung jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana
pemasaran.
c. Pemasok
Seorang pengusaha mempunyai kendali yang kecil untuk
memutuskan keputusan tentang bahan mentah dari pemasok. Jadi sangat penting
memasukan factor-faktor tentang pemasokan.
d. Sasaran dan
Tujuan
Setiap usaha baru hendaknya menetapkan sasaran dan
tujuan yang akan menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka
panjang. Akan tetapi, harus dipahami bahwa tujuan dan sasaran adalah berarti
garis pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan menunjukkan
ketidakstabilan dan ketidakamanan bagian manajer.
III. Bauran
Pemasaran
Bagi pengusaha, saluran distribusi atau perantara
merupakan faktor penting karena mencerminkan harga, promosi, dan citra produk.
Di samping itu, saluran distribusi bisa membantu pengusaha dalam peramalan,
Bauran pemasaran merupakan interaksi ‘empat variabel utama dalam sistem
pemasaran: produk/jasa, penentuan harga, distribusi, dan promosi. Keempat unsur
utama dalam bauran pemasaran mengandung sejumlah variable lainnya. Mengetahui
faktor-faktor tersebut sangat penting karena mungkin termasuk dalam rencana
pemasaran.
1. Produk/Jasa
Unsur ini dalam pemasaran sepenuhnya menguraikan
sifat produk/jasa yang harus dipertimbangkan dalam rencana pemasaran untuk
membedakan produk/jasa dari para pesaing.
2. Penentuan
Harga
Suatu keputusan paling sulit untuk suatu usaha baru
adalah memutuskan harga yang tepat untuk produk/jasa. Karena perubahan harga
bias mnciptakan citra terhadap produk/jasa yang berbeda.
3. Distribusi
perencanaan dan strategi pasar, serta pengembangan
produk.
4. Promosi
Suatu usaha yang baru didiriakn sangan memerlikan
promosi yang baik untuk kemajuan usahanya. Dalam variable ini pengusah
memerlukan marketing yang handal untuk mempromosikan produk/jasa nya.
IV. Batasan
Rencana Pemasaran
Batasan rencana pemasaran harus dipahami agar seorngan
pengusaha mengerti masalah-masalh yang akan di hadapi oleh usahanya nanti dan
agar pengusaha dapat mentukan keputusan yang benar dan yang paling penting
batasan rencana pemasaran itu bertujuan untuk memfokuskan seorang pengusaha
terhadap tujuan usahanya.
Untuk mmebuat batasan rencana pemasaran seorang
pegusaha harus memepunya dua hal yang sangat mempengaruhi yaitu (1) Peramalan
Pemasaran dan (2) Memperoleh Informasi Pasar yang Dibutuhkan.
1. Peramalan
Pemasaran
Kemampuan wiraswastawan untuk membuat peramalan
realistik merupakan tugas yang sangat sulit dengan perubahan lingkungan
bersaing, restrukturisasi pasar, dan perubahan teknologi baru yang menyumbang
pada sulit dipahaminya kondisi pasar.
Bantuan dari saluran distribusi, data industri dan
riset pemasaran akan
membantu dalam peramalan. Penting juga untuk
menetapkan mekanisme
pengawasan dalam rencana pemasaran yang memungkinkan
modifikasi strategi
pemasaran jika terjadi perubahan.
2. Memperoleh
Informasi Pasar yang Dibutuhkan
Untuk mengembangkan rencana pasar yang efektif,
sangat diperlukan informasi mengenai kecenderungan pasar, kebutuhan konsumen,
teknologi perubahan pangsa pasar, reaksi pesaing, dan lain-lain. Wiraswastawan
umumnya tidak mampu ataupun tidak yakin bagaimana mendapatkan semua informasi
yang dibutuhkan.
Terdapat sumber kedua yang bisa digunakan oleh
wiraswastawan. Kadin, jurnal perdagangan, badan-badan pemerintah (Departemen
Perdagangan) merupakan sumber informasi pasar yang sangat berguna. Informasi
yang dibutuhkan dan kemampuan mendapatkan informasi tersebut tergantung pada
pasar dan industri.
V. Karakteristik
Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran hendaknya dirancang sedemikian
rupa sehingga kriteria tertentu terpenuhi. Beberapa karakteristik penting yang
harus ada pada rencana pemasaran efektif adalah sebagai berikut :
1. Rencana pemasaran hendaknya memberikan
strategi untuk mencapai tujuan atau misi perusahaan.
2. Rencana pemasaran hendaknya didasarkan pada
fakta dan asumsi valid.
3. Rencana pemasaran hendaknya memungkinkan
penggunaan sumber daya yang ada. Alokasi semua peralatan, sumber daya
finansial, dan sumber daya manusia harus diuraikan.
4. Organisasi yang tepat harus diuraikan untuk
mengimplementasikan rencana pemasaran.
5. Rencana pemasaran harus memberikan
kesinambungan sehingga tiap
rencana pemasaran tahunan yang dibuat berdasar
hal tersebut bisa
memenuhi tujuan dan sasaran dalam jangka
panjang.
6. Rencana pemasaran hendaknya singkat dan
simpel.
7. Keberhasilan rencana tergantung pada fleksibilitas.
Perubahan rencana bias dilakukan dengan melihat perubahan lingkungan.
8. Rencana pemasaran hendaknya menspesifikasi
kriteria kinerja yang akan dimonitor dan dikendalikan.
VI. Langkah-langkah
Dalam Pembuatan Rencana Pemasaran
1. Mendefinisikan
Segmen Pasar/Peluang dan Ancaman
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar kedalam
kelompok homogeny yang lebih kecil. Hal ini membantu wiraswastawan
mendefinisikan peluang dan memberikan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang bisa di manage.
2. Menganalisis
Kekuatan dan Kelemahan
Pentingnya seorang pengusaha untuk dapat
menganalisis kekuatan dan kelemahan produk/jasa yang akan dipasarkan karena
untuk memudakan pengusaha memasarkan produknya.
3. Penetapan
Tujuan dan Sasaran
Sasaran dan tujuan tersebut harus menguraikan kemana
perusahaan diarahkan dan menspesifikasi hal-hal seperti pangsa pasar, laba,
penjualan (menurut wilayah dan daerah), penetrasi pasar, jumlah distributor,
tingkat kesadaran, peluncuran produk baru, kebijakan penentuan harga promosi
penjualan dan dukungan periklanan.
Semua tujuan di atas bisa dikuantifikasi dan bisa
diukur untuk tujuan
pengawasan. Perlu pula dibatasi tujuan dan sasaran
karena terlalu banyaknya tujuan yang hams dipenuhi akan mempersulit pengawasan
dan monitor.
4. Mengidentifikasikan
Strategi Pemasaran dan Usaha yang Dilakukan
Sekali tujuan dan sasaran pemasaran ditetapkan,
wiraswastawan bias mengembangkan strategi untuk tujuan tersebut. Strategi
tersebut merespons pertanyaan,” Bagaimana kita akan kesana? Penting sekali
bahwa strategi dan tindakan yang diambil bersifat spesifik dan terperinci.
5. PerencanaanTanggung
Jawab Implementasi
Rencana harus diimplementasikan dengan efektif untuk
memenuhi semua tujuan yang diinginkan. Seseorang, dan biasanya adalah
wiraswastawan, hams bertanggung jawab bagi implementasi tiap-tiap strategi dan
tindakan yang diambil dalam rencana pemasaran.
6. Penganggaran
Strategi Pemasaran
Langkah ini harus dibuat dengan jelas berapa
anggaran yang harus dikeluarkan untuk usaha yang didirikan.
7. Memonitori
Kemajuaan Usaha Pemasaran
Monitoring rencana melibatkan penjajakan hasil-hasil
tertentu dari usaha pemasaran. Data penjualan menurut produk, daerah,
perwakilan penjualan, dan tempat penjualan adalah hasil tertentu yang harus
dimonitor.
Perencanaan Kontigensi
Perencanaa Kontigensi atau rencana
alternative,rencana yang jarang dibuat oleh para pengusaha pada umumnya.
Sebenarnya rencana ini sangat penting karena rencana kontigensi
dapatmengendalikan kegagalan dalam usaha. Berapa kegagalan yang dapat
dikendalikan yaitu :
1. Kurangnya rencana nyata. Rencana pemasaran
dangkal dan kurangnya rincian dan substansi, khususnya mengenai tujuan dan
sasaran.
2. Kurangnya analisis situasi yang
memadai. Penting untuk mengetahui di mana anda sekarang, sebelum
memutuskan ke mana anda akan pergi. Analisis lingkungan 17 secara seksama bisa
menghasilkan tujuan dan sasaran yang tidak bias diterima.
3. Tujuan dan sasaran yang tidak realistic. Hal
ini terjadi karena kurangnya pemahaman situasi.
4. Perubahan persaingan yang tidak diantisipasi,
kekurangan produk, dan
perubahan mendadak. Dengan analisis situasi yang
baik, maupun monitoring proses yang efektif, keputusan bersaing bisa dinilai
dan diprediksi dengan akurasi tinggi. Kekurangan produk sering terjadi karena
tingginya permintaan. Kelangkaan bahan bakar, banjir, dan perang di luar
kendali wiraswastawan.
0 komentar:
Posting Komentar