Jumat, 07 November 2014

Lingkungan Basis Data

Kelompok:
Fathi Mulkiyah
Ghifari Ahmad
Maria Astuti
Putri Nindya A.
Widiastuti Rawati
kelas : 2DA01
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data.

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Basis Data
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

2.2 Konsep dasar dari basis data
Kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebutskema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

2.3 Tahapan Perancangan Basis Data
  Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang perlu kita lalui yaitu:
1.     Perencanaan basis data
2.     Mendefinisikan sistem
3.     Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
4.     Perancangan basis data
5.     Perancangan aplikasi
6.     Membuat prototipe
7.     Implementasi
8.     Konversi data
9.     Pengujian
10.  Pemeliharaan operasional


2.4 Arsitek Basis Data
Arsitektur Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.          Tingkat Eksternal (Eksternal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan dari sisi setiap user. View level adalah level user, yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau Database Administrator (DBA). (programmer : bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I), (end user : bahasa yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data yang didefinisikan sebagai sebuah skema eksternal.)
2.          Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Yang menghubungkan antara internal & external level. Conceptual level adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data.
Tingkatan level ini dilihat dari cara user dalam memahami atau mengetahui data.
3.          Tingkat Internal (Internal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Internal level adalah level terendah untuk merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah skema internal.



2.5 Contoh Gambarnya




2.6  Bahasa Dalam DBMS
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language.
Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang dipakai sesuai tugas dan fungsinya.

Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language :
1. Data Definition Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural

Secara khusus pengguna menggunakan berbagai bahasa :
Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS.
DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan     DBMS
2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan
3. DBMS mencari :
            - eksternal / conceptual mapping
            - conceptual schema
            - konseptual / internal mapping
            - internal schema
4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis  data tersimpan.
Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interactive atau dicompile dulu.


2.7 Model Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.

1. Model Data Berbasis Objek
            Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas,      atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
            - entity-relationship
            - semantic
            - functional
            - object-oriented

2. Model Data Berbasis Record
            Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari        sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat      dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data   berbasis record yaitu :
           


 - model data hierarkhi (hierarchical)



 - model data jaringan (network)


 
 2.8 Komponen DBMS



 Penjelasan :


1.      Query Processsor
Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi         tingkat rendah ke database manager
2.      Database Manager
Database manager menerima query dan menguji skema         eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-          record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian             DM memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan
3.      File Manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang  penyimpanan pada disk.
4.      DML Preprocessor
Modul yang merubah perintah DML embedded ke dalam  program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang  memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler
            Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi  metadata.
5.      Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang lain.

2.9 Client Server

Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
q  Memungkinkan akses basis data yang besar
q  Menaikkan kinerja
q  Jika client dan server diletakkan pada komputer yang  berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses  aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah  mesin server jika hanya memproses basis data.
q   Biaya untuk hardware dapat dikurangi
q   Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan  proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis  data
q   Biaya komunikasi berkurang
q   Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan  mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses     basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang  sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
q   Meningkatkan kekonsistenan
q   Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga  batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu  tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
q   Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami


2.10 Fungsi Client & Server





BAB III
KESIMPULAN
1.1  KESIMPULAN
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut.
Arsitektur Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
-          Tingkat Eksternal (Eksternal Level
-           Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
-          Tingkat Internal (Internal Level)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1.     Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design,     Implementation and Management, 3rd edition, Addison           Wesley, 2001.
2.     Korth, H.; Database System Concept, 4th edition, Mc         Graw Hill, New York, 1991.

Minggu, 12 Oktober 2014

Pengantar Basis Data

Sistem Basis data
Seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan basis data.
Keterangan :
Mhs ( Npm, nama, alamat, tgl_lahir )
Mt_kul ( kd_mk, nama_mk,sks )
Perhatikan gambar 2 sebelumnya. Pada sistem ini record-record data disimpan pada satu tempat yakni basis data dan diantara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS (Database Management System).
Konsep Dasar Basis Data
Data adalah        representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis Data adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi.
DBMS (Database Management System) adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke basis data


Sistem Basis Data terdiri dari basis data dan DBMS.




Istilah - Istilah Dasar Basis Data
Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb.
Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise.
Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien
Entitas
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data.
Contoh Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik
Contoh Entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah
Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas
Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa
Atribut (Elemen Data)
Karakteristik dari suatu entitas.
Contoh :
Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Npm, Nama, Alamat, tanggal lahir
Nilai Data (Data Value)
Isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data.
Contoh :
Atribut Nama Mahasiswa dapat berisi Nilai Data : Diana, Sulaeman, Lina
Kunci Elemen Data (Key Data Element)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.
Contoh :
Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.
Record Data
Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan.
Contoh :
kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan : "10200123", "Sulaeman", "Jl. Sirsak 28 Jakarta", "8 Maret 1983".
Keuntungan Sistem Basis Data
1. Terkontrolnya kerangkapan data
2. Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data
3. Data dapat dipakai secara bersama (shared)
4. Dapat diterapkan standarisasi
5. Keamanan data terjamin
6. Terpeliharanya integritas data
7. Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi
8. Data independence (kemandirian data)

Kelemahan Sistem Basis Data
- Memerlukan tenaga spesialis
- Kompleks
- Memerlukan tempat yang besar
- Mahal

TUGAS SOFTSKILL
2DA01
D3-AKUNTANSI KOMPUTER

Fathi Mulkiyah
Ghifari Ahmad
Maria Astuti
Putri Nindya A.
Widiastuti Rawati

1. Tentukan sebuah Enterprise yang ada dalam lingkungan nyata anda, kemudian sebutkan nama
    organisasinya tersebut!
    Jawab : Salah satu Enterprise yang ada dalam lingkungan nyata sekitar kami adalah                                           Telekomunikasi yaitu PT. Telkomsel Seluler




2.  Tentukan Entitas dari Enterprise yang telah disebutkan pada nomor diatas!

    Jawab :  Contoh Entitas dalam PT. Telekomunikasi  adalah data pegawai dan produk 




3. Tentukan Atribut dari masing-masing Entitas yang ada pada nomor diatas! 
    Jawab : Contoh Atribut dari Entitas Data Pegawai terdiri dari Nama pegawai,umur,     
  Jenis kelamin,dan jabatan.
Contoh Atribut dari Entitas produk  terdiri dari nama produk kartu as,kartu simpati, kartu hallo, loop dan kartu flash




4. Berikan 5 contoh nilai data dari atribut yang telah disebutkan pada nomor diatas! 
    Jawab :






selesai.....
sumber:
1. ConnolyThomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design,   Implementation and Management, 3rd edition, Addison   Wesley, 2001.
2.Korth, H.; Database System Concept, 4th edition, Mc   Graw Hill, New York, 1991



Sabtu, 21 Juni 2014

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada daya dan upaya selain dari Nya. Semoga kita selalu dilimpahkan rahmat dan karuniaNya dalam mengarungi kehidupan ini.
Kami tidak lupa juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada kerabat,teman dan saudara-saudara kami yang ikut serta dalam doa dan dukungan nya,sehingga hasil laporan kegiatan kuliah lapangan ini dapat kami selesaikan. Laporan kegiatan kuliah lapangan  kami ini berjudul “Rumah Bunga Rizal”.Yang ditujukan sebagai Laporan Akhir Kuliah Lapangan yang kami laksanakan pada 3 juni 2014 yang bertempat di Lembang Puncak, Bandung. Dan judul yang kedua “C59”.
      Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah  memberikan support dan turut membantu menyelesaikan hasil laporan kegiatan kuliah lapangan ini.
Terakhir, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan laporan kegiatan kuliah lapangan  ini, agar laporan kegiatan kuliah lapangan ini lebih sempurna pada masa yang akan datang

                                           

                                                DAFTAR ISI
JUDUL LAPORAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
·       LATAR BELAKANG
·       RUMUSAN MASALAH
·       JADWAL ATAU RINCIAN KEGIATAN
BAB II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
·       PROFIT ATAU SEJARAH UMKM
·       VISI DAN MISI
·       LOKASI USAHA
·       KAPASITAS PRODUK
·       TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN
·       KENDALA PRODUKSI
·       CARA PEMASARAN
·       PERKEMBANGAN PEMASARAN
·       LUAS AREA DISTRIBUSI
·       DAERAH PEMASARAN
·       KENDALA PEMASARAN
·       PERKEMBANGAN OMZET
·       JUMLAH KARYAWAN
·       KENDALA UMUMUSAHA
·       KIAT-KIAT USAHA
BAB III PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
·       KESIMPULAN
·       SARAN DAN KRITIK
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7










BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dewasa ini, jarang ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan kembali tentang apa yang menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan didapat hanyalah orang yang sementara terdiam memikirkan penyebab kegagalan dalam usahanya, bahkan ada orang yang sampai stress memikirkannya.
         Persaingan yang ketat, lapangan kerja yang sempit dan masih banyak hal yang lainnya yang menjadi penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya kuliah kerja lapangan,mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman dalam bekerja dan memahami etika kerja yang baik. Hal ini tentunya membantu mahasiswa untuk mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan disiplin, sehingga kelak mahasiswa dapat menjadi pekerja yang handal dalam bidangnya dan mampu untuk menembus ketatnya persaingan didunia kerja.
        Kuliah lapangan di program Studi D3 Bisnis Kewirausahaan Universitas Gunadarma merupakan salah satu mata kuliah yang wajib. Mata kuliah  lapangan ini merupakan salah satu syarat tugas dana bergulir di semester depan. Pada program D3 mata kuliah komputer ini diajarkan semenjak mahasiswa duduk disemester satu sampai enam. Oleh karena itu, penulis memilih untuk melaksanakan kuliah kerja lapangan di Rumah Bunga Rizal. Hal ini dikarenakan penulis ingin memulai bisnis/wirausaha dari aspek produksi, pemasaran sampai distribusi pokok.
Karyawan. Sepertinya semua orang berkeinginan untuk menjadi seorang karyawan. Pengusaha. Tidak ada yang tidak ingin menjadi pengusaha. Tetapi untuk dapat menjadi semua itu tentu harus melalui proses yang tidak mudah. Jika kita ingin menjadi karyawan, kita harus memiliki skill yang dapat dipertimbangkan oleh suatu perusahaan untuk merekrut diri kita menjadi karyawan di perusahaan yang mereka pimpin. Ingin menjadi pengusaha? Tentu kita juga harus mempunyai skill, pengetahuan, keinginan, dan yang terpenting niat untuk menjadi seorang pengusaha/wirausahawan yang kuat dari dalam diri kita. Sekedar menyebut kata ‘ingin’ memang mudah. Tetapi untuk merealisasikan kata ‘ingin’ tersebut yang sulit. Kesulitan tentunya akan dapat diatasi jika benar-benar bertekad untuk merealisasikan semua keinginan kita.
Kaya dan miskin. Itu adalah dua kata yang saling bertolak belakang. Kaya disini bukan berarti memiliki banyak harta ataupun uang. Dan miskin disini juga bukan berarti tidak memiliki apapun. Tetapi makna kaya dan miskin disini dalam hal pemikiran. Orang kaya akan terus memikirkan cara untuk memproduksi dan menjual. Sesuatu yang dapat membuat pundi-pundi uang mereka bertambah. Sedangkan orang miskin lebih memikirkan hal-hal yang berbau konsumtif, dengan begitu mereka akan terus mengeluarkan uang tanpa memikirkan cara mendatang uang tersebut kepada mereka.

1.2  Tujuan Kegiatan
*   Mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan didalam dunia kerja maupun dunia usaha.
*   Menambah wawasan dan pengalaman yang lebih luas tentang dunia kerja.
*   Bisa menciptakan lapangan kerja supaya mengurangi produktivitas pengangguran.
*   Mengubah cara berpikir mahasiswa yang sebelumnya hanya berpikiran menjadi job seeker menjadi mempunyai pemikiran untuk menjadi seorang job creator.
1.3 JADWAL ATAU RINCIAN KERJA
Menuju Rumah Bunga Rizal.
Pada hari Selasa, 3 Juni 2014 pukul 05.30 kami rombongan mahasiwa Program Direktorat Diploma III Bisnis Kewirausahaan, Universitas Gunadarma berangkat dari Kampus Depok dan Kalimalang menuju Rumah Bunga Rizal di Lembang -  Jawa Barat. Rombongan kami tiba pada pukul 10.00. Sesampainya disana, mahasiswa Depok dan Kalimalang dipisah jadwalkan. Kampus Depok mendapatkan materi terlebih dahulu, sedangkan Kampus Kalimalang mendapatkan pelatihan tentang budidaya kaktus terlebih dahulu. Kami adalah mahasiswa/mahasiswi Kampus Depok, berarti kami akan mendapatkan materi pengenalan terlebih dahulu dari pemilik Rumah Bunga Rizal, yaitu Bapak Rizal Djafaarer.
Beliau bercerita tentang kehidupan beliau bagaimana membangun bisnis rumah bunga ini. Setelah itu, kami mendapatkan pelatihan tentang budidaya kaktus. Kita diajarkan bagaimana cara merawat kaktus dengan baik. Lalu kami berkeliling kebun melihat-lihat tanaman kaktus dan anggrek yang dibudidayakan oleh Pak Rizal. Setelah puas berkeliling dan membeli tanaman, kami makan siang dengan tema kebun di Rumah Bunga Rizal. Pada pukul 14.00 rombongan kami kembali menuju lokasi selanjutnya mengingat tidak hanya Rumah Bunga Rizal yang menjadi tujuan kuliah lapangan kami.
Selanjutnya menuju C59.
Sekitar pukul 15.00 kami tiba di pabrik kaos C59. Pertama, kami mengikuti seminar tentang sejarah berdirinya perusahaan kaos terkenal C59, kami juga dapat bertanya-tanya langsung kepada sang pemilik sekaligus pendiri dan juga Direktur Utama PT. Caladi Lima Sembilan yaitu Bapak Wiwied mengenai usaha yang dirintisnya itu. Setelah seminar dan pengenalan produk, kami diajak berkeliling pabrik. Selama berkeliling itu, kami diperkenalkan dengan bahan-bahan kain apa saja yang digunakan dalam produksi produk buatan C59. Setelah itu kami menuju ruang jahit. Disana kami melihat bagaimana penjahit produk C59 menghasilkan pakaian yang berkualitas. Disini kami dapat mencoba menggunakan mesin jahit yang ada, kelompok kami berkesempatan mencoba mesin obras. Ternyata, untuk mendapatkan hasil obrasan yang sempurna bukanlah perkara mudah untuk pemula seperti kami. Dari ruang jahit kami berpindah menuju ruang pengepakkan barang. Disana merupakan proses akhir sebelum produk C59 dipasarkan. Dari ruang pengepakkan kami mendatangi ruang penyablonan. Di ruang itu, kami dapat mencoba seperti apa rasanya menyablon sendiri yang tentu mendapat arahan dari pekerja disana. Kami juga mendapat pengetahuan bahwa hasil sablon produk C59 berbeda dengan poduk lainnya. Karena pengerjaannya dilakukan secara manual. Setelah berkeliling pabrik, kami mendatangi showroom C59 yang ada di kawan pabrik itu. Disana banyak produk C59 yang dijual. Kami dapat membelinya sebagai oleh-oleh. Pukul 17.30 kami memulai perjalanan kembali ke kampus Depok dan Kalimalang. Pukul 21.20 kami tiba di Kampus Depok. Setelah kembali pulang ke rumah masing-masing dengan pengalaman baru dan pemikiran yang baru.









BAB II
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

Profil atau Sejarah UMKM
II.1 Rumah Bunga Rizal
        Rumah Bunga Rizal adalah sebuah kebun produksi yang berlokasi didaerah Lembang, Jawa Barat. Kami berdiri sejak tahun 1978, bermula dari hobi dan pada akhirnya yang mengantarkan kami untuk membudidayakan berbagai macam jenis anggrek, kaktus, serta tanaman hias lainnya. Seiring dengan berlalunya waktu kami mulai memproduksi pula sejumlah prodik kreatif penunjang hobi dan berkebun. Misalnya saja,cover pot, kawat penyangga tanaman, kawat gantung dan lain-lain. Semuanya itu buatan tangan, dengan mutu yang kami jaga betul untuk kepuasan konsumen.
        Pada tahun 2002 kami memutuskan untuk mengubah konsep kebun produksi menjadi kebun wisata, kami berbenah dan berusaha member pelayanan yang lebih baik dengan menawarkan suasana kebun yang nyaman dan bersih, ditambah juga dengan menyediakan aneka makanan,minuman, es krim yang dapat dipesan oleh pengunjung. Sensasi yang kami tawarkan adalah suasana rumah yang enak untuk dinikmati bersama dengan keluarga atau teman dekat.
        Tempat kami terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung, kami mulai buka dari jam 7 pagi hingga jam 4 sore setiap harinya, termasuk juga pada saat hari libur.
II.2 PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
Bisnis yang dimulai oleh sepasang suami istri berasal dari Bandung, Jawa Barat ini di mulai pada tahun 1980. Saat itu, bisinis ini hanya dilakukan di rumah mereka dengan menerima pesanan dari sekolah maupun kantor. Nama C59 sendiri berasal dari alamat rumah mereka yang terletak di gang Caladi No.59. Mereka merintis usaha C59 ini dengan menggunakan uang dari kado pernikahan mereka. Modal yang mereka miliki pada waktu itu sekitar Rp. 5.000.000,00. Uang itu mampu membeli satu mesin jahit dan dua mesin obras. Pada saat itu pasangan suami istri ini mengerjakan segalanya sendiri, mereka belum mempunyai karyawan. Membuat pola sendiri, menggunting, mengukur, menjahit semua mereka lakukan sendiri.
Tanggal 12 Oktober merupakan hari jadi PT. Caladi Lima Sembilan (C59). Saat ini C59 sudah berusia 33 tahun dan memasuki usia ke 34 pada tahun 2014 ini. Umur yang tidak lagi muda untuk suatu usaha. Umur bukanlah hambatan untuk mengembangkan produk bagi C59. C59 selalu melakukan inovasi terbaru agar masyarakat tidak cepat bosan dengan apa yang mereka hasilkan seperti desain gambar produk C59.

PROFIL PETANI
Bapak Rizal Djafareer
Pemilik Rumah Bunga Rizal yang terletak di jalan Raya Maribaya Km 2,4 Lembang,Bandung ini bernama Rizal Djaafarer. Beliau menyelesaikan pendidikannya disalah satu perguruan tinggi negeri tekhnik dikota Bandung. Setelah lulus beliau bekerja sebagai seorang arsitek selama 3 tahun,karena merasa jenuh dengan rutinitas kerja yang beliau jalani,beliau memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tersebut dan memilih menjadi seorang petani bunga. Meskipun saat itu beliau masih memiliki anak yang berusia 3 tahun. Sejak tahun 1985 beliau memulai bisnis nya dibidang tanaman hias dengan lahan seluas 100 meter persegi disamping rumahnya,tanpa ilmu budidaya yang dikuasainnya. Lahan tersebut digunakan untuk menanam tanaman kaktus dengan alas an beliau menyukai tanaman tersebut. Pada awal beliau menjalani usaha ini beliau tidak mendapat dukungan dari keluarga maupu teman-temannya. Namun hal tersebut tidak membuat nya gentar,beliau tetap bertekad meneruskan usaha ini. Hinnga akhirnya sekarang beliau memiliki lahan seluas 2 hektar dengan 17 orang tenaga kerja. Saat ini beliau mengembangkan usahanya dengan menanamaneka jenis anggrek dan juga membangun usaha restaurant didalam rumah bunganya.



VISI DAN MISI
Rumah Bunga Rizal
VISI
Bersungguh-sungguh,tapi jangan lupa bersyukur”
Apapun profesimu,jalanilah dengan kesungguh-sungguhan. Dan jangan lupa bersyukur!! Karena banyak orang yang kaya sukses, mereka bersungguh-sungguh tetapi mereka tidak bahagia karena tidak bersyukur dengan apa yang sudah mereka punya.


MISI
Meningkatkan mutu pelayanan serta menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
Visi C59 adalah sebagai clothing yang menyediakan produk-produk untuk semua umur dan memiliki kualitas yang baik. Adapun misi C59 adalah produk C59 dapat diterima oleh masyarakat dan C59 dapat dikenal oleh masyarakat dibandingkan dengan pesaingnya.


LOKASI USAHA
Rumah Bunga Rizal
Rumah Bunga Rizal lokasi nya yang terletak di JL.RAYA MARIBAYA KM 24 LEMBANG,JAWA BARAT.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
Dimulai dari rumah Pak Wiwied di gang Caladi No.59. Alamat Store pusat C59 adalah di Jalan Merak No. 2, Bandung – Jawa Barat




KAPASITAS PRODUKSI
Rumah Bunga Rizal
Rumah Bunga Rizal memiliki banyak jenis tanaman yang mereka produksi,tanaman hias seperti:
Anggrek,kaktus,anthurium dan lain sebagainya.
Tanaman buah seperti:
Jambu air,jambu batu,jeruk dan tanaman sayur lainnya.
Kapasitas nya:
Untuk 1 meter persegi dapat ditanam 175 pohon
100 meter persegi 17500 pohon.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
Dalam sebulan, produsen C59 dapat memproduksi sekitar 60.000 pieces kaos, dengan rata – rata jumlah permintaan sekitar 40.000 pieces, dan harga yang ditawarkan adalah Rp.60.000,00/pieces. Jika digambarkan dalam bentuk kurva maka harga keseimbangan akan dicapai pada harga Rp.60.000,00 dan kuantitas barang sebanyak 40.000 pieces . Oleh karena itu permintaan konsumen dapat terpenuhi. Untuk menghindari kenaikan harga kaos penjualan di setiap distro pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi. Pemerintah menetapkan harga sebesar Rp.50.000,00, maka dampak dari penetapan harga eceran tertinggi itu adalah terjadinya shortage, karena dengan menurunnya harga kaos tersebut otomais jumlah permintaaan pun akan meningkat, namun kapasitas produksi hanya mencapai 60.000 pieces/bulan. Oleh karena itu akan terjadi kekurangan kuantitas untuk memenuhi permintaan konsumen. Tetapi pada kenyataannya, produsen C59 dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen, sehingga terjadi surplus barang. Untuk menangani surplus tersebut produsen C59 pun melakukan ekspor barang ke berbagai Negara, tidak hanya pasar lokal tapi pasar internasional.
TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN
Rumah Bunga Rizal
Dalam usaha Rumah Bunga Rizal menggunakan teknologi tradisional yang menggunakan alat seperti:
1. Pisau untuk alat pemotong medium kaktusnya.
2. Pot bunga yang kecil/bisa botol plastik bekas minuman
3. Karet gelang, yang nantinya digunakan untuk menggabungkan 2 macam kaktus tersebut.
4. Pupuk kandang dari hewan kambing,sapi,maupun kuda semua dapat digunakan,agar tidak berbau pupuk kandang difermentasi dahulu
5. Kawat penyangga tanaman dan kawat gantung.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
                    PT. Caladi Lima Sembilan (C59) masih menggunakan teknologi tradisional untuk mendapatkan hasil cetakan sablon yang bagus. Dalam proses pencetakan, ada banyak urutan yang harus dikerjakan dimulai dari mendesain gambar sampai mempersiapkan alat penyablonan. Sablon yang digunakan adalah sablon manual. Bukan dengan cetakan mesin. Itu berarti satu kaos memerlukan proses pengerjaan berulang kali karena proses pencetakan yang dilakukan per gambar dan per warna. Hal tersebut menandakan bahwa untuk menjadi seorang pekerja di PT. Caladi Lima Sembilan (C59) dibutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Media penyablonan seperti cat dipilih kualitas yang paling bagus supaya sablon yang terdapat pada kaos tidak cepat hilang.

KENDALA PRODUKSI
Banyak kendala dalam produksinya,yang seperti dijabarkan oleh bapak Rizal sendiri,kendala dalam produksinya 
jika tidak menggunakan pupuk kandang yang difermentasikan dahulu tanaman kaktusnya bisa berbau.
dan kendala yang paling besar menurut pak Rizal dalam usaha Rumah Bunganya adalah apabila gagal dalam memproduksinya,tetapi bapak itu mempunyai prinsip yang dari dulu digunakannya hingga sekarang sampai usaha Rumah Bunganya maju terus adalah “kalau gagal coba lagi”. Jangan ada kata menyerah jika kita gagal dalam usaha.

CARA PEMASARAN
Dalam memasarkan produknya Rumah Bunga Rizal menerapkan sistem tunggu bola,yang artinya mereka akan diam disatu tempat dan membiarkan konsumen dating langsung ketempat mereka untuk membeli tanamannya,selain itu Rumah Bunga Rizal juga menjalin kerjasama dengan agen tour & travel untuk mempromosikan tempat wisata Rumah Bunga Rizal.


PERKEMBANGAN PEMASARAN
Pada saat pertama kali dibuka dan hingga sekarang Rumah Bunga Rizal sangat berkembang,terbukti dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan ketempat wisata ini dari tahun ketahun.

LUAS DAERAH DISTRIBUSI
Rumah Bunga Rizal
Rumah Bunga Rizal memiliki luas area distribusi 2 hektar.


PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
Perkembangan C59 dari waktu ke waktu menunjukan hasil yang makin baik, ini dapat dilihat bahwa saat ini produknya ditawarkan melalui 22 showroom dan lebih dari 250 outlet di seluruh Indonesia. Distributor produknya tersebar mulai dari Medan sampai ke Ujung Pandang, sebagai persiapan menghadapi perdagangan bebas yang akan datang, C59 juga sudah menjalin hubungan perdagangan dengan pihak luar negeri, hal ini dibuktikan dengan makin tingginya nilai ekspor yang dicapai setiap tahunnya. Ekspor yang sudah dilakuakan antara lain ke Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, Jerman, Inggris, Cheko, Slovakia, Amerika, Prancis dan Jepang.

DAERAH PEMASARAN
Rumah Bunga Rizal
Lembang, Jakarta dan Bali.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
C59 memasarkan produknya ke seluruh wilayah Indonesia. Selain memiliki showroom sendiri, C59 juga bekerja sama dengan departement store seperti Matahari sebagai tempat untuk memasarkan produk mereka. C59 juga memasarkan produk mereka ke beberapa negara Asia lainnya, Eropa, Australia dan Amerika.


KENDALA PEMASARAN
Meskipun Rumah Bunga Rizal  hanya mempunyai sekitar 17 orang karyawan,namun Rumah Bunga Rizal masih saja memerlukan karywan untuk bekerja disana.

PERKEMBANGAN OMZET
Rumah Bunga Rizal
Untuk mendirikan usaha Rumah Bunga Rizal tidak menggunakan biaya yang cukup besar seperti usaha lainnya,tetapi harus memiliki keuletan  dan kesabaran penuh untuk penanaman mediasi tanaman kaktus dan anggreknya. Dan usaha ini memiliki perputaran uang yang cukup menjanjikan dan penghasilannya yang cukup lumayan besar.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
          Dilihat dari jumlah yang dapat diproduksi setiap bulannya dan harga yang ditetapkan per pieces-nya, kita dapat menghitung berapa jumlah kas diterima PT. Caladi Lima Sembilan setiap bulannya untuk satu pabrik saja. Jika jumlah yang dapat diproduksi setiap bulannya sebanyak 60.000 pieces dan harga per pieces-nya adalah Rp.60.000,00, dapat kita ketahui bahwa setiap bulannya paling tidak PT. Caladi Lum Sembilan(C59) menerima pemasukkan kas sebesar Rp.3.600.000.000,00. Itu hanya untuk satu pabrik saja. Belum dua pabrik lainnya yang salah satunya dipergunakan untuk kegiatan ekspor ke beberapa negara dan juga penjualan yang dilakukan di outlet lainnya.



JUMLAH KARYAWAN
Jumlah karywan Rumah Bunga Rizal adalah sekitar lebih dari 20 orang karywan.
Dengan jam terbang peusahaan yang sudah semakin matang, tidak heran jika C59 memiliki banyak outlet yang tersebar diseluruh penjuru Indonesia. Sampai saat ini PT. Caladi Lima Sembilan (C59) memiliki karyawan lebih dari 500 orang.



KENDALA UMUM USAHA
Kendala umum yang biasa terjadi dalam suatu usaha adalah dalam proses pemasaran ataupun proses dalam memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat umum.
Biasanya para wirausahawan/pengusaha harus pintar dalam memperkenalkan produknya itu,harus bisa membuat para konsumen terpengaruh untuk membeli produk tersebut,tetapi untuk melakukan ini merupakan salah satu kendala umum dalam suatu usaha.

KIAT-KIAT USAHA
*   Selalu optimis dalam memasarkan produk.
*   Selalu berkreasi dalam menciptakan bentuk dan rasa tahu agar tidak membosankan.
*   Memperkenalkan produk keberbagai masyarakat.
*   Harus selalu mempunyai keinginan untuk selalu melakukan inovasi.
*   Tahu akan apa yang diinginkan oleh pasar.
*   Memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.
*   Selalu berpikir kreatif.
*   Tidak cepat puas dengan apa yang sudah diraih supaya dapat terus memajukan usaha yang sedang dijalankan.
*   Selalu berusaha menciptakan sesuatu yang baru dalam desain produk agar konsumen tidak bosan dengan ide desain yang itu-itu saja.
*   Berusaha untuk menjadi trend setter mode di Indonesia bahkan dunia.





BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Seorang wirausahawan adalah seorang yang mampu melihat ke depan, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan pemecahannya.
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
*   Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
*   Menentukan cara produksi baru.
*   Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
*   Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
       Berwirausaha memang terkesan sulit, tetapi pada kenyataannya asalkan kita berusaha, kendala – kendala yang melanda dapat diatasi dengan baik. Lagipula, banyak jalan dalam usaha memulai berwirausaha.
     Berwirausaha juga membutuhkan kiat – kiat agar lancar dalam menjalaninya. Kiat tersebut termasuk seperti menjaga tujuan usaha. Gambaran tentang transaksi keuangan juga dibutuhkan agar wirausahawan dapat memprediksikan masalah keuangan usahanya. Wirausahawan juga harus mengetahui titik dimana usahanya akan mengalami keuntungan ataupun kerugian karena tujuan akhir dari segala usaha yang dilakukan adalah profit yang sebesar – besarnya.
Kita harus bisa menjadi seperti kaktus. Tahan terhadap apapun dan kuat dalam cuaca apapun. Meskipun kaktus memiliki akar serabut, tetapi kaktus tidak cepat tumbang. Walaupun tubuhnya dipenuhi dengan duri, tetapi duri-duri tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman kaktus yang baru.




SARAN
Demikian hasil dari laporan kuliah lapangan yang kami laksanakan pada tanggal 3 juni yang bertempat di Lembang,Jawa Barat. Semoga dapat bermanfaat.
Kritik dan saran demi kesempurnaan laporan kuliah lapangan sangat kami harapkan.


Lampiran Foto











Jumat, 07 November 2014

Lingkungan Basis Data

Kelompok:
Fathi Mulkiyah
Ghifari Ahmad
Maria Astuti
Putri Nindya A.
Widiastuti Rawati
kelas : 2DA01
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data.

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Basis Data
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

2.2 Konsep dasar dari basis data
Kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebutskema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

2.3 Tahapan Perancangan Basis Data
  Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang perlu kita lalui yaitu:
1.     Perencanaan basis data
2.     Mendefinisikan sistem
3.     Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
4.     Perancangan basis data
5.     Perancangan aplikasi
6.     Membuat prototipe
7.     Implementasi
8.     Konversi data
9.     Pengujian
10.  Pemeliharaan operasional


2.4 Arsitek Basis Data
Arsitektur Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.          Tingkat Eksternal (Eksternal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan dari sisi setiap user. View level adalah level user, yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau Database Administrator (DBA). (programmer : bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I), (end user : bahasa yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data yang didefinisikan sebagai sebuah skema eksternal.)
2.          Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Yang menghubungkan antara internal & external level. Conceptual level adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data.
Tingkatan level ini dilihat dari cara user dalam memahami atau mengetahui data.
3.          Tingkat Internal (Internal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Internal level adalah level terendah untuk merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah skema internal.



2.5 Contoh Gambarnya




2.6  Bahasa Dalam DBMS
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language.
Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang dipakai sesuai tugas dan fungsinya.

Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language :
1. Data Definition Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural

Secara khusus pengguna menggunakan berbagai bahasa :
Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS.
DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan     DBMS
2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan
3. DBMS mencari :
            - eksternal / conceptual mapping
            - conceptual schema
            - konseptual / internal mapping
            - internal schema
4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis  data tersimpan.
Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interactive atau dicompile dulu.


2.7 Model Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.

1. Model Data Berbasis Objek
            Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas,      atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
            - entity-relationship
            - semantic
            - functional
            - object-oriented

2. Model Data Berbasis Record
            Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari        sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat      dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data   berbasis record yaitu :
           


 - model data hierarkhi (hierarchical)



 - model data jaringan (network)


 
 2.8 Komponen DBMS



 Penjelasan :


1.      Query Processsor
Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi         tingkat rendah ke database manager
2.      Database Manager
Database manager menerima query dan menguji skema         eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-          record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian             DM memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan
3.      File Manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang  penyimpanan pada disk.
4.      DML Preprocessor
Modul yang merubah perintah DML embedded ke dalam  program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang  memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler
            Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi  metadata.
5.      Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang lain.

2.9 Client Server

Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
q  Memungkinkan akses basis data yang besar
q  Menaikkan kinerja
q  Jika client dan server diletakkan pada komputer yang  berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses  aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah  mesin server jika hanya memproses basis data.
q   Biaya untuk hardware dapat dikurangi
q   Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan  proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis  data
q   Biaya komunikasi berkurang
q   Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan  mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses     basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang  sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
q   Meningkatkan kekonsistenan
q   Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga  batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu  tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
q   Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami


2.10 Fungsi Client & Server





BAB III
KESIMPULAN
1.1  KESIMPULAN
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut.
Arsitektur Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
-          Tingkat Eksternal (Eksternal Level
-           Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
-          Tingkat Internal (Internal Level)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1.     Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design,     Implementation and Management, 3rd edition, Addison           Wesley, 2001.
2.     Korth, H.; Database System Concept, 4th edition, Mc         Graw Hill, New York, 1991.

Minggu, 12 Oktober 2014

Pengantar Basis Data

Sistem Basis data
Seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan basis data.
Keterangan :
Mhs ( Npm, nama, alamat, tgl_lahir )
Mt_kul ( kd_mk, nama_mk,sks )
Perhatikan gambar 2 sebelumnya. Pada sistem ini record-record data disimpan pada satu tempat yakni basis data dan diantara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS (Database Management System).
Konsep Dasar Basis Data
Data adalah        representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis Data adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi.
DBMS (Database Management System) adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke basis data


Sistem Basis Data terdiri dari basis data dan DBMS.




Istilah - Istilah Dasar Basis Data
Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb.
Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise.
Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien
Entitas
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data.
Contoh Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik
Contoh Entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah
Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas
Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa
Atribut (Elemen Data)
Karakteristik dari suatu entitas.
Contoh :
Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Npm, Nama, Alamat, tanggal lahir
Nilai Data (Data Value)
Isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data.
Contoh :
Atribut Nama Mahasiswa dapat berisi Nilai Data : Diana, Sulaeman, Lina
Kunci Elemen Data (Key Data Element)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.
Contoh :
Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.
Record Data
Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan.
Contoh :
kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan : "10200123", "Sulaeman", "Jl. Sirsak 28 Jakarta", "8 Maret 1983".
Keuntungan Sistem Basis Data
1. Terkontrolnya kerangkapan data
2. Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data
3. Data dapat dipakai secara bersama (shared)
4. Dapat diterapkan standarisasi
5. Keamanan data terjamin
6. Terpeliharanya integritas data
7. Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi
8. Data independence (kemandirian data)

Kelemahan Sistem Basis Data
- Memerlukan tenaga spesialis
- Kompleks
- Memerlukan tempat yang besar
- Mahal

TUGAS SOFTSKILL
2DA01
D3-AKUNTANSI KOMPUTER

Fathi Mulkiyah
Ghifari Ahmad
Maria Astuti
Putri Nindya A.
Widiastuti Rawati

1. Tentukan sebuah Enterprise yang ada dalam lingkungan nyata anda, kemudian sebutkan nama
    organisasinya tersebut!
    Jawab : Salah satu Enterprise yang ada dalam lingkungan nyata sekitar kami adalah                                           Telekomunikasi yaitu PT. Telkomsel Seluler




2.  Tentukan Entitas dari Enterprise yang telah disebutkan pada nomor diatas!

    Jawab :  Contoh Entitas dalam PT. Telekomunikasi  adalah data pegawai dan produk 




3. Tentukan Atribut dari masing-masing Entitas yang ada pada nomor diatas! 
    Jawab : Contoh Atribut dari Entitas Data Pegawai terdiri dari Nama pegawai,umur,     
  Jenis kelamin,dan jabatan.
Contoh Atribut dari Entitas produk  terdiri dari nama produk kartu as,kartu simpati, kartu hallo, loop dan kartu flash




4. Berikan 5 contoh nilai data dari atribut yang telah disebutkan pada nomor diatas! 
    Jawab :






selesai.....
sumber:
1. ConnolyThomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design,   Implementation and Management, 3rd edition, Addison   Wesley, 2001.
2.Korth, H.; Database System Concept, 4th edition, Mc   Graw Hill, New York, 1991



Sabtu, 21 Juni 2014

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada daya dan upaya selain dari Nya. Semoga kita selalu dilimpahkan rahmat dan karuniaNya dalam mengarungi kehidupan ini.
Kami tidak lupa juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada kerabat,teman dan saudara-saudara kami yang ikut serta dalam doa dan dukungan nya,sehingga hasil laporan kegiatan kuliah lapangan ini dapat kami selesaikan. Laporan kegiatan kuliah lapangan  kami ini berjudul “Rumah Bunga Rizal”.Yang ditujukan sebagai Laporan Akhir Kuliah Lapangan yang kami laksanakan pada 3 juni 2014 yang bertempat di Lembang Puncak, Bandung. Dan judul yang kedua “C59”.
      Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah  memberikan support dan turut membantu menyelesaikan hasil laporan kegiatan kuliah lapangan ini.
Terakhir, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan laporan kegiatan kuliah lapangan  ini, agar laporan kegiatan kuliah lapangan ini lebih sempurna pada masa yang akan datang

                                           

                                                DAFTAR ISI
JUDUL LAPORAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
·       LATAR BELAKANG
·       RUMUSAN MASALAH
·       JADWAL ATAU RINCIAN KEGIATAN
BAB II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
·       PROFIT ATAU SEJARAH UMKM
·       VISI DAN MISI
·       LOKASI USAHA
·       KAPASITAS PRODUK
·       TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN
·       KENDALA PRODUKSI
·       CARA PEMASARAN
·       PERKEMBANGAN PEMASARAN
·       LUAS AREA DISTRIBUSI
·       DAERAH PEMASARAN
·       KENDALA PEMASARAN
·       PERKEMBANGAN OMZET
·       JUMLAH KARYAWAN
·       KENDALA UMUMUSAHA
·       KIAT-KIAT USAHA
BAB III PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
·       KESIMPULAN
·       SARAN DAN KRITIK
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7










BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dewasa ini, jarang ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan kembali tentang apa yang menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan didapat hanyalah orang yang sementara terdiam memikirkan penyebab kegagalan dalam usahanya, bahkan ada orang yang sampai stress memikirkannya.
         Persaingan yang ketat, lapangan kerja yang sempit dan masih banyak hal yang lainnya yang menjadi penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya kuliah kerja lapangan,mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman dalam bekerja dan memahami etika kerja yang baik. Hal ini tentunya membantu mahasiswa untuk mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan disiplin, sehingga kelak mahasiswa dapat menjadi pekerja yang handal dalam bidangnya dan mampu untuk menembus ketatnya persaingan didunia kerja.
        Kuliah lapangan di program Studi D3 Bisnis Kewirausahaan Universitas Gunadarma merupakan salah satu mata kuliah yang wajib. Mata kuliah  lapangan ini merupakan salah satu syarat tugas dana bergulir di semester depan. Pada program D3 mata kuliah komputer ini diajarkan semenjak mahasiswa duduk disemester satu sampai enam. Oleh karena itu, penulis memilih untuk melaksanakan kuliah kerja lapangan di Rumah Bunga Rizal. Hal ini dikarenakan penulis ingin memulai bisnis/wirausaha dari aspek produksi, pemasaran sampai distribusi pokok.
Karyawan. Sepertinya semua orang berkeinginan untuk menjadi seorang karyawan. Pengusaha. Tidak ada yang tidak ingin menjadi pengusaha. Tetapi untuk dapat menjadi semua itu tentu harus melalui proses yang tidak mudah. Jika kita ingin menjadi karyawan, kita harus memiliki skill yang dapat dipertimbangkan oleh suatu perusahaan untuk merekrut diri kita menjadi karyawan di perusahaan yang mereka pimpin. Ingin menjadi pengusaha? Tentu kita juga harus mempunyai skill, pengetahuan, keinginan, dan yang terpenting niat untuk menjadi seorang pengusaha/wirausahawan yang kuat dari dalam diri kita. Sekedar menyebut kata ‘ingin’ memang mudah. Tetapi untuk merealisasikan kata ‘ingin’ tersebut yang sulit. Kesulitan tentunya akan dapat diatasi jika benar-benar bertekad untuk merealisasikan semua keinginan kita.
Kaya dan miskin. Itu adalah dua kata yang saling bertolak belakang. Kaya disini bukan berarti memiliki banyak harta ataupun uang. Dan miskin disini juga bukan berarti tidak memiliki apapun. Tetapi makna kaya dan miskin disini dalam hal pemikiran. Orang kaya akan terus memikirkan cara untuk memproduksi dan menjual. Sesuatu yang dapat membuat pundi-pundi uang mereka bertambah. Sedangkan orang miskin lebih memikirkan hal-hal yang berbau konsumtif, dengan begitu mereka akan terus mengeluarkan uang tanpa memikirkan cara mendatang uang tersebut kepada mereka.

1.2  Tujuan Kegiatan
*   Mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan didalam dunia kerja maupun dunia usaha.
*   Menambah wawasan dan pengalaman yang lebih luas tentang dunia kerja.
*   Bisa menciptakan lapangan kerja supaya mengurangi produktivitas pengangguran.
*   Mengubah cara berpikir mahasiswa yang sebelumnya hanya berpikiran menjadi job seeker menjadi mempunyai pemikiran untuk menjadi seorang job creator.
1.3 JADWAL ATAU RINCIAN KERJA
Menuju Rumah Bunga Rizal.
Pada hari Selasa, 3 Juni 2014 pukul 05.30 kami rombongan mahasiwa Program Direktorat Diploma III Bisnis Kewirausahaan, Universitas Gunadarma berangkat dari Kampus Depok dan Kalimalang menuju Rumah Bunga Rizal di Lembang -  Jawa Barat. Rombongan kami tiba pada pukul 10.00. Sesampainya disana, mahasiswa Depok dan Kalimalang dipisah jadwalkan. Kampus Depok mendapatkan materi terlebih dahulu, sedangkan Kampus Kalimalang mendapatkan pelatihan tentang budidaya kaktus terlebih dahulu. Kami adalah mahasiswa/mahasiswi Kampus Depok, berarti kami akan mendapatkan materi pengenalan terlebih dahulu dari pemilik Rumah Bunga Rizal, yaitu Bapak Rizal Djafaarer.
Beliau bercerita tentang kehidupan beliau bagaimana membangun bisnis rumah bunga ini. Setelah itu, kami mendapatkan pelatihan tentang budidaya kaktus. Kita diajarkan bagaimana cara merawat kaktus dengan baik. Lalu kami berkeliling kebun melihat-lihat tanaman kaktus dan anggrek yang dibudidayakan oleh Pak Rizal. Setelah puas berkeliling dan membeli tanaman, kami makan siang dengan tema kebun di Rumah Bunga Rizal. Pada pukul 14.00 rombongan kami kembali menuju lokasi selanjutnya mengingat tidak hanya Rumah Bunga Rizal yang menjadi tujuan kuliah lapangan kami.
Selanjutnya menuju C59.
Sekitar pukul 15.00 kami tiba di pabrik kaos C59. Pertama, kami mengikuti seminar tentang sejarah berdirinya perusahaan kaos terkenal C59, kami juga dapat bertanya-tanya langsung kepada sang pemilik sekaligus pendiri dan juga Direktur Utama PT. Caladi Lima Sembilan yaitu Bapak Wiwied mengenai usaha yang dirintisnya itu. Setelah seminar dan pengenalan produk, kami diajak berkeliling pabrik. Selama berkeliling itu, kami diperkenalkan dengan bahan-bahan kain apa saja yang digunakan dalam produksi produk buatan C59. Setelah itu kami menuju ruang jahit. Disana kami melihat bagaimana penjahit produk C59 menghasilkan pakaian yang berkualitas. Disini kami dapat mencoba menggunakan mesin jahit yang ada, kelompok kami berkesempatan mencoba mesin obras. Ternyata, untuk mendapatkan hasil obrasan yang sempurna bukanlah perkara mudah untuk pemula seperti kami. Dari ruang jahit kami berpindah menuju ruang pengepakkan barang. Disana merupakan proses akhir sebelum produk C59 dipasarkan. Dari ruang pengepakkan kami mendatangi ruang penyablonan. Di ruang itu, kami dapat mencoba seperti apa rasanya menyablon sendiri yang tentu mendapat arahan dari pekerja disana. Kami juga mendapat pengetahuan bahwa hasil sablon produk C59 berbeda dengan poduk lainnya. Karena pengerjaannya dilakukan secara manual. Setelah berkeliling pabrik, kami mendatangi showroom C59 yang ada di kawan pabrik itu. Disana banyak produk C59 yang dijual. Kami dapat membelinya sebagai oleh-oleh. Pukul 17.30 kami memulai perjalanan kembali ke kampus Depok dan Kalimalang. Pukul 21.20 kami tiba di Kampus Depok. Setelah kembali pulang ke rumah masing-masing dengan pengalaman baru dan pemikiran yang baru.









BAB II
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

Profil atau Sejarah UMKM
II.1 Rumah Bunga Rizal
        Rumah Bunga Rizal adalah sebuah kebun produksi yang berlokasi didaerah Lembang, Jawa Barat. Kami berdiri sejak tahun 1978, bermula dari hobi dan pada akhirnya yang mengantarkan kami untuk membudidayakan berbagai macam jenis anggrek, kaktus, serta tanaman hias lainnya. Seiring dengan berlalunya waktu kami mulai memproduksi pula sejumlah prodik kreatif penunjang hobi dan berkebun. Misalnya saja,cover pot, kawat penyangga tanaman, kawat gantung dan lain-lain. Semuanya itu buatan tangan, dengan mutu yang kami jaga betul untuk kepuasan konsumen.
        Pada tahun 2002 kami memutuskan untuk mengubah konsep kebun produksi menjadi kebun wisata, kami berbenah dan berusaha member pelayanan yang lebih baik dengan menawarkan suasana kebun yang nyaman dan bersih, ditambah juga dengan menyediakan aneka makanan,minuman, es krim yang dapat dipesan oleh pengunjung. Sensasi yang kami tawarkan adalah suasana rumah yang enak untuk dinikmati bersama dengan keluarga atau teman dekat.
        Tempat kami terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung, kami mulai buka dari jam 7 pagi hingga jam 4 sore setiap harinya, termasuk juga pada saat hari libur.
II.2 PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
Bisnis yang dimulai oleh sepasang suami istri berasal dari Bandung, Jawa Barat ini di mulai pada tahun 1980. Saat itu, bisinis ini hanya dilakukan di rumah mereka dengan menerima pesanan dari sekolah maupun kantor. Nama C59 sendiri berasal dari alamat rumah mereka yang terletak di gang Caladi No.59. Mereka merintis usaha C59 ini dengan menggunakan uang dari kado pernikahan mereka. Modal yang mereka miliki pada waktu itu sekitar Rp. 5.000.000,00. Uang itu mampu membeli satu mesin jahit dan dua mesin obras. Pada saat itu pasangan suami istri ini mengerjakan segalanya sendiri, mereka belum mempunyai karyawan. Membuat pola sendiri, menggunting, mengukur, menjahit semua mereka lakukan sendiri.
Tanggal 12 Oktober merupakan hari jadi PT. Caladi Lima Sembilan (C59). Saat ini C59 sudah berusia 33 tahun dan memasuki usia ke 34 pada tahun 2014 ini. Umur yang tidak lagi muda untuk suatu usaha. Umur bukanlah hambatan untuk mengembangkan produk bagi C59. C59 selalu melakukan inovasi terbaru agar masyarakat tidak cepat bosan dengan apa yang mereka hasilkan seperti desain gambar produk C59.

PROFIL PETANI
Bapak Rizal Djafareer
Pemilik Rumah Bunga Rizal yang terletak di jalan Raya Maribaya Km 2,4 Lembang,Bandung ini bernama Rizal Djaafarer. Beliau menyelesaikan pendidikannya disalah satu perguruan tinggi negeri tekhnik dikota Bandung. Setelah lulus beliau bekerja sebagai seorang arsitek selama 3 tahun,karena merasa jenuh dengan rutinitas kerja yang beliau jalani,beliau memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tersebut dan memilih menjadi seorang petani bunga. Meskipun saat itu beliau masih memiliki anak yang berusia 3 tahun. Sejak tahun 1985 beliau memulai bisnis nya dibidang tanaman hias dengan lahan seluas 100 meter persegi disamping rumahnya,tanpa ilmu budidaya yang dikuasainnya. Lahan tersebut digunakan untuk menanam tanaman kaktus dengan alas an beliau menyukai tanaman tersebut. Pada awal beliau menjalani usaha ini beliau tidak mendapat dukungan dari keluarga maupu teman-temannya. Namun hal tersebut tidak membuat nya gentar,beliau tetap bertekad meneruskan usaha ini. Hinnga akhirnya sekarang beliau memiliki lahan seluas 2 hektar dengan 17 orang tenaga kerja. Saat ini beliau mengembangkan usahanya dengan menanamaneka jenis anggrek dan juga membangun usaha restaurant didalam rumah bunganya.



VISI DAN MISI
Rumah Bunga Rizal
VISI
Bersungguh-sungguh,tapi jangan lupa bersyukur”
Apapun profesimu,jalanilah dengan kesungguh-sungguhan. Dan jangan lupa bersyukur!! Karena banyak orang yang kaya sukses, mereka bersungguh-sungguh tetapi mereka tidak bahagia karena tidak bersyukur dengan apa yang sudah mereka punya.


MISI
Meningkatkan mutu pelayanan serta menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
Visi C59 adalah sebagai clothing yang menyediakan produk-produk untuk semua umur dan memiliki kualitas yang baik. Adapun misi C59 adalah produk C59 dapat diterima oleh masyarakat dan C59 dapat dikenal oleh masyarakat dibandingkan dengan pesaingnya.


LOKASI USAHA
Rumah Bunga Rizal
Rumah Bunga Rizal lokasi nya yang terletak di JL.RAYA MARIBAYA KM 24 LEMBANG,JAWA BARAT.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
Dimulai dari rumah Pak Wiwied di gang Caladi No.59. Alamat Store pusat C59 adalah di Jalan Merak No. 2, Bandung – Jawa Barat




KAPASITAS PRODUKSI
Rumah Bunga Rizal
Rumah Bunga Rizal memiliki banyak jenis tanaman yang mereka produksi,tanaman hias seperti:
Anggrek,kaktus,anthurium dan lain sebagainya.
Tanaman buah seperti:
Jambu air,jambu batu,jeruk dan tanaman sayur lainnya.
Kapasitas nya:
Untuk 1 meter persegi dapat ditanam 175 pohon
100 meter persegi 17500 pohon.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
Dalam sebulan, produsen C59 dapat memproduksi sekitar 60.000 pieces kaos, dengan rata – rata jumlah permintaan sekitar 40.000 pieces, dan harga yang ditawarkan adalah Rp.60.000,00/pieces. Jika digambarkan dalam bentuk kurva maka harga keseimbangan akan dicapai pada harga Rp.60.000,00 dan kuantitas barang sebanyak 40.000 pieces . Oleh karena itu permintaan konsumen dapat terpenuhi. Untuk menghindari kenaikan harga kaos penjualan di setiap distro pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi. Pemerintah menetapkan harga sebesar Rp.50.000,00, maka dampak dari penetapan harga eceran tertinggi itu adalah terjadinya shortage, karena dengan menurunnya harga kaos tersebut otomais jumlah permintaaan pun akan meningkat, namun kapasitas produksi hanya mencapai 60.000 pieces/bulan. Oleh karena itu akan terjadi kekurangan kuantitas untuk memenuhi permintaan konsumen. Tetapi pada kenyataannya, produsen C59 dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen, sehingga terjadi surplus barang. Untuk menangani surplus tersebut produsen C59 pun melakukan ekspor barang ke berbagai Negara, tidak hanya pasar lokal tapi pasar internasional.
TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN
Rumah Bunga Rizal
Dalam usaha Rumah Bunga Rizal menggunakan teknologi tradisional yang menggunakan alat seperti:
1. Pisau untuk alat pemotong medium kaktusnya.
2. Pot bunga yang kecil/bisa botol plastik bekas minuman
3. Karet gelang, yang nantinya digunakan untuk menggabungkan 2 macam kaktus tersebut.
4. Pupuk kandang dari hewan kambing,sapi,maupun kuda semua dapat digunakan,agar tidak berbau pupuk kandang difermentasi dahulu
5. Kawat penyangga tanaman dan kawat gantung.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
                    PT. Caladi Lima Sembilan (C59) masih menggunakan teknologi tradisional untuk mendapatkan hasil cetakan sablon yang bagus. Dalam proses pencetakan, ada banyak urutan yang harus dikerjakan dimulai dari mendesain gambar sampai mempersiapkan alat penyablonan. Sablon yang digunakan adalah sablon manual. Bukan dengan cetakan mesin. Itu berarti satu kaos memerlukan proses pengerjaan berulang kali karena proses pencetakan yang dilakukan per gambar dan per warna. Hal tersebut menandakan bahwa untuk menjadi seorang pekerja di PT. Caladi Lima Sembilan (C59) dibutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Media penyablonan seperti cat dipilih kualitas yang paling bagus supaya sablon yang terdapat pada kaos tidak cepat hilang.

KENDALA PRODUKSI
Banyak kendala dalam produksinya,yang seperti dijabarkan oleh bapak Rizal sendiri,kendala dalam produksinya 
jika tidak menggunakan pupuk kandang yang difermentasikan dahulu tanaman kaktusnya bisa berbau.
dan kendala yang paling besar menurut pak Rizal dalam usaha Rumah Bunganya adalah apabila gagal dalam memproduksinya,tetapi bapak itu mempunyai prinsip yang dari dulu digunakannya hingga sekarang sampai usaha Rumah Bunganya maju terus adalah “kalau gagal coba lagi”. Jangan ada kata menyerah jika kita gagal dalam usaha.

CARA PEMASARAN
Dalam memasarkan produknya Rumah Bunga Rizal menerapkan sistem tunggu bola,yang artinya mereka akan diam disatu tempat dan membiarkan konsumen dating langsung ketempat mereka untuk membeli tanamannya,selain itu Rumah Bunga Rizal juga menjalin kerjasama dengan agen tour & travel untuk mempromosikan tempat wisata Rumah Bunga Rizal.


PERKEMBANGAN PEMASARAN
Pada saat pertama kali dibuka dan hingga sekarang Rumah Bunga Rizal sangat berkembang,terbukti dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan ketempat wisata ini dari tahun ketahun.

LUAS DAERAH DISTRIBUSI
Rumah Bunga Rizal
Rumah Bunga Rizal memiliki luas area distribusi 2 hektar.


PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
Perkembangan C59 dari waktu ke waktu menunjukan hasil yang makin baik, ini dapat dilihat bahwa saat ini produknya ditawarkan melalui 22 showroom dan lebih dari 250 outlet di seluruh Indonesia. Distributor produknya tersebar mulai dari Medan sampai ke Ujung Pandang, sebagai persiapan menghadapi perdagangan bebas yang akan datang, C59 juga sudah menjalin hubungan perdagangan dengan pihak luar negeri, hal ini dibuktikan dengan makin tingginya nilai ekspor yang dicapai setiap tahunnya. Ekspor yang sudah dilakuakan antara lain ke Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, Jerman, Inggris, Cheko, Slovakia, Amerika, Prancis dan Jepang.

DAERAH PEMASARAN
Rumah Bunga Rizal
Lembang, Jakarta dan Bali.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
C59 memasarkan produknya ke seluruh wilayah Indonesia. Selain memiliki showroom sendiri, C59 juga bekerja sama dengan departement store seperti Matahari sebagai tempat untuk memasarkan produk mereka. C59 juga memasarkan produk mereka ke beberapa negara Asia lainnya, Eropa, Australia dan Amerika.


KENDALA PEMASARAN
Meskipun Rumah Bunga Rizal  hanya mempunyai sekitar 17 orang karyawan,namun Rumah Bunga Rizal masih saja memerlukan karywan untuk bekerja disana.

PERKEMBANGAN OMZET
Rumah Bunga Rizal
Untuk mendirikan usaha Rumah Bunga Rizal tidak menggunakan biaya yang cukup besar seperti usaha lainnya,tetapi harus memiliki keuletan  dan kesabaran penuh untuk penanaman mediasi tanaman kaktus dan anggreknya. Dan usaha ini memiliki perputaran uang yang cukup menjanjikan dan penghasilannya yang cukup lumayan besar.

PT. Caladi Lima Sembilan (C59)
          Dilihat dari jumlah yang dapat diproduksi setiap bulannya dan harga yang ditetapkan per pieces-nya, kita dapat menghitung berapa jumlah kas diterima PT. Caladi Lima Sembilan setiap bulannya untuk satu pabrik saja. Jika jumlah yang dapat diproduksi setiap bulannya sebanyak 60.000 pieces dan harga per pieces-nya adalah Rp.60.000,00, dapat kita ketahui bahwa setiap bulannya paling tidak PT. Caladi Lum Sembilan(C59) menerima pemasukkan kas sebesar Rp.3.600.000.000,00. Itu hanya untuk satu pabrik saja. Belum dua pabrik lainnya yang salah satunya dipergunakan untuk kegiatan ekspor ke beberapa negara dan juga penjualan yang dilakukan di outlet lainnya.



JUMLAH KARYAWAN
Jumlah karywan Rumah Bunga Rizal adalah sekitar lebih dari 20 orang karywan.
Dengan jam terbang peusahaan yang sudah semakin matang, tidak heran jika C59 memiliki banyak outlet yang tersebar diseluruh penjuru Indonesia. Sampai saat ini PT. Caladi Lima Sembilan (C59) memiliki karyawan lebih dari 500 orang.



KENDALA UMUM USAHA
Kendala umum yang biasa terjadi dalam suatu usaha adalah dalam proses pemasaran ataupun proses dalam memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat umum.
Biasanya para wirausahawan/pengusaha harus pintar dalam memperkenalkan produknya itu,harus bisa membuat para konsumen terpengaruh untuk membeli produk tersebut,tetapi untuk melakukan ini merupakan salah satu kendala umum dalam suatu usaha.

KIAT-KIAT USAHA
*   Selalu optimis dalam memasarkan produk.
*   Selalu berkreasi dalam menciptakan bentuk dan rasa tahu agar tidak membosankan.
*   Memperkenalkan produk keberbagai masyarakat.
*   Harus selalu mempunyai keinginan untuk selalu melakukan inovasi.
*   Tahu akan apa yang diinginkan oleh pasar.
*   Memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.
*   Selalu berpikir kreatif.
*   Tidak cepat puas dengan apa yang sudah diraih supaya dapat terus memajukan usaha yang sedang dijalankan.
*   Selalu berusaha menciptakan sesuatu yang baru dalam desain produk agar konsumen tidak bosan dengan ide desain yang itu-itu saja.
*   Berusaha untuk menjadi trend setter mode di Indonesia bahkan dunia.





BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Seorang wirausahawan adalah seorang yang mampu melihat ke depan, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan pemecahannya.
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
*   Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
*   Menentukan cara produksi baru.
*   Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
*   Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
       Berwirausaha memang terkesan sulit, tetapi pada kenyataannya asalkan kita berusaha, kendala – kendala yang melanda dapat diatasi dengan baik. Lagipula, banyak jalan dalam usaha memulai berwirausaha.
     Berwirausaha juga membutuhkan kiat – kiat agar lancar dalam menjalaninya. Kiat tersebut termasuk seperti menjaga tujuan usaha. Gambaran tentang transaksi keuangan juga dibutuhkan agar wirausahawan dapat memprediksikan masalah keuangan usahanya. Wirausahawan juga harus mengetahui titik dimana usahanya akan mengalami keuntungan ataupun kerugian karena tujuan akhir dari segala usaha yang dilakukan adalah profit yang sebesar – besarnya.
Kita harus bisa menjadi seperti kaktus. Tahan terhadap apapun dan kuat dalam cuaca apapun. Meskipun kaktus memiliki akar serabut, tetapi kaktus tidak cepat tumbang. Walaupun tubuhnya dipenuhi dengan duri, tetapi duri-duri tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman kaktus yang baru.




SARAN
Demikian hasil dari laporan kuliah lapangan yang kami laksanakan pada tanggal 3 juni yang bertempat di Lembang,Jawa Barat. Semoga dapat bermanfaat.
Kritik dan saran demi kesempurnaan laporan kuliah lapangan sangat kami harapkan.


Lampiran Foto