Jumat, 07 November 2014

Lingkungan Basis Data

Kelompok:
Fathi Mulkiyah
Ghifari Ahmad
Maria Astuti
Putri Nindya A.
Widiastuti Rawati
kelas : 2DA01
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data.

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Basis Data
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

2.2 Konsep dasar dari basis data
Kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebutskema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

2.3 Tahapan Perancangan Basis Data
  Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang perlu kita lalui yaitu:
1.     Perencanaan basis data
2.     Mendefinisikan sistem
3.     Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
4.     Perancangan basis data
5.     Perancangan aplikasi
6.     Membuat prototipe
7.     Implementasi
8.     Konversi data
9.     Pengujian
10.  Pemeliharaan operasional


2.4 Arsitek Basis Data
Arsitektur Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.          Tingkat Eksternal (Eksternal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan dari sisi setiap user. View level adalah level user, yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau Database Administrator (DBA). (programmer : bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I), (end user : bahasa yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data yang didefinisikan sebagai sebuah skema eksternal.)
2.          Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Yang menghubungkan antara internal & external level. Conceptual level adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data.
Tingkatan level ini dilihat dari cara user dalam memahami atau mengetahui data.
3.          Tingkat Internal (Internal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Internal level adalah level terendah untuk merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah skema internal.



2.5 Contoh Gambarnya




2.6  Bahasa Dalam DBMS
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language.
Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang dipakai sesuai tugas dan fungsinya.

Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language :
1. Data Definition Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural

Secara khusus pengguna menggunakan berbagai bahasa :
Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS.
DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan     DBMS
2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan
3. DBMS mencari :
            - eksternal / conceptual mapping
            - conceptual schema
            - konseptual / internal mapping
            - internal schema
4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis  data tersimpan.
Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interactive atau dicompile dulu.


2.7 Model Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.

1. Model Data Berbasis Objek
            Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas,      atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
            - entity-relationship
            - semantic
            - functional
            - object-oriented

2. Model Data Berbasis Record
            Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari        sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat      dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data   berbasis record yaitu :
           


 - model data hierarkhi (hierarchical)



 - model data jaringan (network)


 
 2.8 Komponen DBMS



 Penjelasan :


1.      Query Processsor
Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi         tingkat rendah ke database manager
2.      Database Manager
Database manager menerima query dan menguji skema         eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-          record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian             DM memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan
3.      File Manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang  penyimpanan pada disk.
4.      DML Preprocessor
Modul yang merubah perintah DML embedded ke dalam  program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang  memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler
            Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi  metadata.
5.      Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang lain.

2.9 Client Server

Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
q  Memungkinkan akses basis data yang besar
q  Menaikkan kinerja
q  Jika client dan server diletakkan pada komputer yang  berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses  aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah  mesin server jika hanya memproses basis data.
q   Biaya untuk hardware dapat dikurangi
q   Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan  proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis  data
q   Biaya komunikasi berkurang
q   Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan  mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses     basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang  sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
q   Meningkatkan kekonsistenan
q   Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga  batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu  tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
q   Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami


2.10 Fungsi Client & Server





BAB III
KESIMPULAN
1.1  KESIMPULAN
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut.
Arsitektur Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
-          Tingkat Eksternal (Eksternal Level
-           Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
-          Tingkat Internal (Internal Level)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1.     Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design,     Implementation and Management, 3rd edition, Addison           Wesley, 2001.
2.     Korth, H.; Database System Concept, 4th edition, Mc         Graw Hill, New York, 1991.

Jumat, 07 November 2014

Lingkungan Basis Data

Kelompok:
Fathi Mulkiyah
Ghifari Ahmad
Maria Astuti
Putri Nindya A.
Widiastuti Rawati
kelas : 2DA01
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data.

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Basis Data
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

2.2 Konsep dasar dari basis data
Kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebutskema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

2.3 Tahapan Perancangan Basis Data
  Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang perlu kita lalui yaitu:
1.     Perencanaan basis data
2.     Mendefinisikan sistem
3.     Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
4.     Perancangan basis data
5.     Perancangan aplikasi
6.     Membuat prototipe
7.     Implementasi
8.     Konversi data
9.     Pengujian
10.  Pemeliharaan operasional


2.4 Arsitek Basis Data
Arsitektur Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.          Tingkat Eksternal (Eksternal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan dari sisi setiap user. View level adalah level user, yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau Database Administrator (DBA). (programmer : bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I), (end user : bahasa yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data yang didefinisikan sebagai sebuah skema eksternal.)
2.          Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Yang menghubungkan antara internal & external level. Conceptual level adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data.
Tingkatan level ini dilihat dari cara user dalam memahami atau mengetahui data.
3.          Tingkat Internal (Internal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Internal level adalah level terendah untuk merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah skema internal.



2.5 Contoh Gambarnya




2.6  Bahasa Dalam DBMS
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language.
Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang dipakai sesuai tugas dan fungsinya.

Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language :
1. Data Definition Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural

Secara khusus pengguna menggunakan berbagai bahasa :
Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS.
DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan     DBMS
2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan
3. DBMS mencari :
            - eksternal / conceptual mapping
            - conceptual schema
            - konseptual / internal mapping
            - internal schema
4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis  data tersimpan.
Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interactive atau dicompile dulu.


2.7 Model Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.

1. Model Data Berbasis Objek
            Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas,      atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
            - entity-relationship
            - semantic
            - functional
            - object-oriented

2. Model Data Berbasis Record
            Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari        sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat      dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data   berbasis record yaitu :
           


 - model data hierarkhi (hierarchical)



 - model data jaringan (network)


 
 2.8 Komponen DBMS



 Penjelasan :


1.      Query Processsor
Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi         tingkat rendah ke database manager
2.      Database Manager
Database manager menerima query dan menguji skema         eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-          record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian             DM memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan
3.      File Manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang  penyimpanan pada disk.
4.      DML Preprocessor
Modul yang merubah perintah DML embedded ke dalam  program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang  memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler
            Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi  metadata.
5.      Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang lain.

2.9 Client Server

Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
q  Memungkinkan akses basis data yang besar
q  Menaikkan kinerja
q  Jika client dan server diletakkan pada komputer yang  berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses  aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah  mesin server jika hanya memproses basis data.
q   Biaya untuk hardware dapat dikurangi
q   Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan  proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis  data
q   Biaya komunikasi berkurang
q   Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan  mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses     basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang  sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
q   Meningkatkan kekonsistenan
q   Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga  batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu  tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
q   Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami


2.10 Fungsi Client & Server





BAB III
KESIMPULAN
1.1  KESIMPULAN
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut.
Arsitektur Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
-          Tingkat Eksternal (Eksternal Level
-           Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
-          Tingkat Internal (Internal Level)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1.     Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design,     Implementation and Management, 3rd edition, Addison           Wesley, 2001.
2.     Korth, H.; Database System Concept, 4th edition, Mc         Graw Hill, New York, 1991.